Pertanian
Rabu, 12 November 2025 09:23 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

PEKALONGAN (Soloaja.co) – Program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terbukti membawa dampak signifikan bagi peningkatan hasil pertanian. Di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, petani kini tak lagi kesulitan air, bahkan mampu meningkatkan frekuensi dan kualitas masa panam mereka.
Eko Supriyadi, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Krandon, mengatakan sebelum mendapat bantuan dari Pemprov Jateng, aliran air hanya mampu mengairi 20 hektare sawah.
“Ini sangat bagus dan sangat berguna bagi petani. Setelah ada jaringan irigasi, kini 40 hektare lebih yang diairi. Bahkan air yang mengalir dari jaringan irigasi itu, juga dapat mengairi sawah sampai ke desa tetangga,” kata Eko, Selasa (11/11/2025).
Eko menambahkan, saat ini lebih dari 60 petani di desanya menikmati manfaat dari saluran irigasi tersebut. "Cerita petani kesulitan mendapatkan air, tidak ada lagi. Petani di sini sangat senang dan merasa diperhatikan pemerintah,” lanjutnya.
Hasil Panen Naik 1 Ton per Hektare
Dampak positif jaringan irigasi ini turut dirasakan oleh petani Rustayin. Ia mengungkapkan, kemudahan air membuat hasil panennya melimpah. Yang semula hanya mampu menanam dua kali setahun, kini bisa ditingkatkan menjadi tiga kali masa tanam dalam setahun.
Tidak hanya kuantitas masa tanam, hasil panen juga meningkat.
“Saya sangat senang sekali. Hasil panennya bisa mencapai 7 ton lebih per hektare. Dulu panennya 6 ton,” ungkap Rustayin.
Jateng Penumpu Pangan Nasional
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menyampaikan bahwa bantuan ini sejalan dengan program Gubernur Ahmad Luthfi untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai daerah penumpu pangan nasional.
“Salah satunya adalah program bantuan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Di tahun 2025 kami sudah menyelesaikan bantuan jaringan irigasi di sembilan kabupaten,” ungkap Fransisco.
Ia menambahkan, pada perubahan anggaran, program ini akan ditambah lagi di 22 kabupaten/kota. Dari total bantuan jaringan irigasi tersier, 180 kelompok tani telah mendapatkan manfaat. Selain irigasi tersier, Pemprov juga menyalurkan bantuan irigasi perpompaan (15 kelompok tani) dan menggalakkan program petani zilenial untuk regenerasi dan inovasi pertanian modern.
"Secara angka, kita sebetulnya sudah melampaui dari target. Hasil panen di Jawa Tengah sudah mencapai 11.360.000 ton gabah kering," tutup Fransisco.
Bagikan