JUSTINA.png

BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun kepada 4 Juta Pelaku UMKM di Tahun 2024, Fokus pada Sektor Produktif

Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp184,98 triliun, menjadikannya yang tertinggi diantara perbankan nasional lainnya.

soloaja

Kontribusi Nyata Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun kepada 4 Juta Pelaku UMKM di Tahun 2024

BRI Perkuat Produktivitas Petani Merauke dengan Program Klaster Usaha


Kisah sukses Klaster Usaha Barokah Sayur di Isano Mbias, yang terbentuk berkat pendampingan dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku BRI yang kemudian meningkatkan produktivitas masing-masing anggotanya.

BRI Kembangkan Program Klaster Usaha untuk Tingkatkan Produktivitas Petani di Merauke

Pemberdayaan BRI Bantu Jeruk Curup Bengkulu Masuk Pasar Lebih Besar


Jeruk Gerga Curup kini menjadi salah satu komoditas unggulan di Bengkulu, tidak hanya sebagai produk pertanian tetapi juga sebagai daya tarik wisata.

Jeruk Curup Bengkulu Kini Menembus Pasar Luas Berkat BRI

Aksi Nyata BRI, Salurkan Rp175,66 Triliun KUR untuk Wujudkan Asta Cita


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024.

Dukung Ekonomi Rakyat, BRI Cairkan KUR Rp175,66 Triliun Tahun Ini

BRI Dorong Pertumbuhan Pertanian Nasional, Kredit Rp199,83 Triliun Disalurkan


Ketahanan Pangan Diperkuat, Sektor Pertanian Terima Kredit Besar dari BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmennya dalam berperan aktif mendukung ketahanan pangan nasional.

BRI Aktif Dukung Pertanian, Kucurkan Rp199,83 Triliun untuk Ketahanan Pangan

aryan-r-Yw9zc6URiAs-unsplash.jpg

Untuk mencapai kemandirian dalam pemenuhan pangan nasional, pemerintah telah menerapkan beragam strategi, termasuk mengembangkan proyek food estate, yaitu kawasan besar untuk produksi pangan. Namun, metode konvensional yang mengandalkan pembukaan lahan besar-besaran, sering kali dengan merusak hutan dan mengorbankan ekosistem, kini dipandang kurang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Belanda, negara kecil di Eropa Barat dengan luas hanya 41,5 ribu kilometer persegi, telah membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan halangan untuk swasembada pangan. Sebagai eksportir pertanian terbesar kedua di dunia, Belanda telah mengembangkan sistem pertanian yang efisien dan berbasis teknologi tinggi.

Babat Hutan untuk Food Estate Sudah Ketinggalan Zaman, Indonesia Bisa Contoh Pertanian Belanda

Tinggalkan Deforestasi! Intip Teknologi Belanda untuk Pertanian Berkelanjutan

Optimisme BRI pada Kebijakan Ekonomi di Era Pemerintahan Baru

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengungkapkan strategi dan langkah yang diambil perseroan dalam mendukung kebijakan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka

BRI Yakin Faktor Human Capital Punya Peran Penting dalam Pencapaian Target Ekonomi di Era Prabowo

Pupuk-Anorganik-ya.jpg

Waspada! Ini Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Bagi Tanah, Lingkungan, hingga Kesehatan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, di mana sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor pertanian. Meski Indonesia memiliki potensi besar di sektor ini, penggunaan pupuk kimia masih menjadi pilihan utama bagi banyak petani. 

Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Bagi Tanah, Lingkungan, hingga Kesehatan

Dampak Negatif Pupuk Kimia pada Tanah dan Kesehatan Lingkungan

loren-biser-vP5guwApg0g-unsplash.jpg

Menguak Potensi Besar Singkong, Peluang Ekonomi dan Ketahanan Pangan Indonesia

 Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar singkong ke kancah internasional. Produk olahan singkong, seperti keripik dan tepung singkong, mulai menarik perhatian konsumen di Amerika Serikat dan Eropa. 

Potensi Besar Singkong, Peluang Ekonomi dan Ketahanan Pangan Indonesia

Ketahui Peluang Besar Singkong untuk Ekonomi dan Pangan Indonesia

Waspada! Inilah Dampak Negatif Penggunaan Pupuk Sintetis

Kebijakan pupuk yang ada saat ini justru bertentangan dengan upaya pengurangan emisi. Penggunaan pupuk sintetis secara berlebihan tidak hanya menurunkan kualitas tanah tetapi juga memperburuk degradasi lahan, terutama di Pulau Jawa. 