Kinerja Ekonomi Solid, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment

Kusumawati - Selasa, 11 November 2025 17:04 WIB
Gubernur Ahmad Lutfi, menerima Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment (Humas Jateng)

JAKARTA (Soloaja.co) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menerima penghargaan bergengsi Pioneer of Economic Empowerment (Pelopor Pemberdayaan Ekonomi) dalam acara "Indonesia Kita Award" yang digelar di Yudhistira Grand Ballroom Patra Jasa Office Tower, Jakarta Selatan, pada Senin malam (10/11/2025).

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, sebagai bukti keberhasilan Pemprov Jateng dalam memperkuat investasi dan menciptakan lapangan kerja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita bangga Jawa Tengah mendapatkan penghargaan. Ini memberikan semangat bagi kami sebagai pemerintah dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan investasi di Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi usai acara.

Kolaborasi Pemerintah dan Capaian Investasi

Gubernur Luthfi menekankan bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya mengandalkan APBD atau PAD, yang kontribusinya hanya sekitar 15%. Sisanya, 85%, berasal dari investasi. Oleh karena itu, Pemprov Jateng mengedepankan kolaboratif government.

Kinerja ekonomi Jawa Tengah tercatat solid, dengan pertumbuhan perekonomian triwulan III-2025 mencapai 5,37% (yoy), di tengah dinamika ekonomi nasional dan global.

Pertumbuhan ini ditunjang oleh realisasi investasi yang mencapai Rp66,13 triliun hingga triwulan III-2025, atau 84,42% dari target tahunan Rp78,33 triliun. Angka tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp29,27 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp36,86 triliun.

"Padat karya menjadi acuan utama untuk mereduksi kesempatan kerja, sehingga secara tidak langsung angkatan pekerjaan di tempat kita hampir 330.000, tertinggi di Pulau Jawa," ungkapnya.

Komitmen Jaga Kenyamanan Berusaha dan SDM Kompeten

Pemprov Jateng terus berkomitmen menjaga kepastian dan kenyamanan berusaha, memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri, serta menyediakan layanan perizinan yang cepat, transparan, dan berbasis digital.

Selain itu, Pemprov memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten melalui:
* Pelatihan vokasi.
* Link and match pendidikan-industri.
* Program peningkatan keterampilan bagi pencari kerja.

Ahmad Luthfi juga mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan industri baru, di luar tujuh kawasan industri eksisting yang sudah ada, seperti KEK Kendal dan Grand Batang City.

"Seluruh kepala daerah di Jawa Tengah juga didorong untuk membuka kawasan industri atau kawasan ekonomi baru untuk mendukung investasi di wilayah masing-masing," pungkasnya, menyebut beberapa daerah seperti Cilacap, Kebumen, dan Sragen sudah mulai menyiapkan lahan.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS