Unisri Surakarta
Jumat, 21 November 2025 08:24 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SOLO (Soloaja.co) – Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta kembali menjadi tuan rumah forum akademik global melalui penyelenggaraan The 7th International Conference on Technology, Education, and Social Science (ICTESS 2025). Konferensi ini menjadi platform bergengsi untuk membahas solusi lintas disiplin terhadap tantangan global.
Mengambil tema sentral "DRIVING INNOVATION FOR INCLUSIVE AND SUSTAINABLE GROWTH: SHAPING THE FUTURE OF EDUCATION, LAW, AGRICULTURE, FOOD TECHNOLOGY, ECONOMY, POLITICS, AND SOCIETY", ICTESS 2025 berhasil mempertemukan sarjana, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk memperkuat kolaborasi global serta meningkatkan produktivitas ilmiah di lingkungan pendidikan tinggi.
Rektor UNISRI, Prof. Dr. Drs. Sutoyo, M.Pd., dalam sambutannya, menekankan pentingnya integrasi pengetahuan untuk mengatasi tantangan kompleks.
"Hari ini, kita menyaksikan bukan hanya pertemuan pemikiran internasional, tetapi juga perayaan pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi lintas batas dan disiplin ilmu," ujar beliau.
Prof. Sutoyo menambahkan bahwa melalui ICTESS ke-7, UNISRI berkomitmen memperluas jejaring internasional serta mendorong civitas akademika untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Sorotan Pembicara Internasional dan Isu Kritis
Sesi pleno menampilkan jajaran pembicara terkemuka, termasuk Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai pembicara utama.
Skala internasional konferensi diperkuat dengan kehadiran pakar dari empat negara lain dalam sesi panel, yaitu:
* Assoc. Prof. Dr. Wardatul Akmam Din. (Universiti Malaysia Sabah, Malaysia).
* Prof. Bobur Sobirov (Samarkand Branch of Taskent State University of Economic, Uzbekistan).
* Dr. Tran Nghia Khang (An Giang University, Vietnam).
* Dr. Chuanchen Bi (Khon Kean University, Thailand).
Puluhan makalah yang dipresentasikan dalam sesi paralel mencakup spektrum topik luas dan relevan secara global. Di antaranya membahas:
* Isu Politik dan Sosial: Analisis inkonsistensi sikap Indonesia terhadap SDGs #14 (Kehidupan Bawah Air) di tengah dilema kebijakan hilirisasi nikel.
* Ekonomi & Bisnis: Pengaruh green washing dalam memediasi citra merek hijau dan kepercayaan pada keunggulan kompetitif hijau, dengan studi kasus McDonald’s Indonesia.
* Pendidikan: Integrasi Deep Learning dan Contextual Learning, serta integrasi keterampilan digital ke dalam Project-based Learning (PjBL) untuk mengatasi tren pekerjaan.
* Hukum: Pembahasan mengenai ketidakselarasan Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (khususnya UU Cipta Kerja) dengan standar Hak Asasi Manusia internasional.
* Teknologi Pangan & Pertanian: Inovasi pangan fungsional seperti pengembangan biskuit bebas gluten untuk pencegahan stunting dan pemodelan adopsi blockchain untuk rantai pasokan pertanian berkelanjutan.
Konferensi ICTESS ke-7 Tahun 2025 ini diharapkan berfungsi sebagai katalisator untuk berbagi wawasan dan mendiskusikan pendekatan inovatif yang berkontribusi pada kemajuan dunia dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara nyata.
Bagikan