Kombes Artanto Bekali Personel Polres Sukoharjo Strategi Komunikasi PRESISI

Kusumawati - Jumat, 21 November 2025 07:05 WIB
Kombes Artanto Bekali Personel Polres Sukoharjo Strategi Komunikasi PRESISI (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) – Upaya meningkatkan kualitas komunikasi publik dan memperkuat citra positif Polri di era digital terus digencarkan. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengunjungi Polres Sukoharjo untuk memberikan pembekalan strategis terkait transformasi pelayanan publik dan komunikasi modern. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Vicon Polres Sukoharjo, Kamis (20/11/2025).

Acara dihadiri langsung oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Wakapolres Kompol Pariastutik, serta seluruh pejabat utama, Kapolsek jajaran, dan anggota Polres Sukoharjo.

Kapolres AKBP Anggaito dalam sambutannya menyoroti kompleksitas komunikasi di tengah dinamika masyarakat Solo Raya yang semakin kritis. Ia menyebutkan pentingnya peran kehumasan di wilayah Sukoharjo yang menuntut pelayanan yang cepat, tepat, dan responsif.

Setiap Personel Adalah Humas

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menekankan bahwa transformasi pelayanan publik Polri harus sejalan dengan program PRESISI. Ia menegaskan bahwa Polri wajib mampu menghadapi disrupsi informasi dan meningkatnya ekspektasi masyarakat, terutama Generasi Z yang menuntut transparansi tinggi.

"Di era digital saat ini setiap anggota Polri adalah humas. Sikap, ucapan, dan interaksi personel dengan masyarakat menjadi cerminan langsung citra Polri," tegas Kombes Artanto.

Oleh karena itu, penguatan kompetensi komunikasi humanis, penggunaan bahasa inklusif, serta penguasaan teknik storytelling menjadi hal wajib. Artanto juga mengingatkan pentingnya etika bermedia sosial, menekankan prinsip berpikir sebelum mem-posting, menjauhi debat negatif, dan melakukan cek fakta.

Konsep PINTAR untuk Berbicara dengan Media

Kombes Artanto turut memaparkan teknik efektif berbicara di depan media melalui konsep PINTAR, yang mencakup:
* Persiapan materi.
* Informasi faktual.
* Narasi runtut.
* Teknik penguasaan gestur.
* Analisis responsif (tetap terukur saat menghadapi pertanyaan jurnalis).
* Review.

Ia juga mewanti-wanti personel untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak citra, seperti larangan memberikan jawaban tanpa data yang valid, bersikap defensif, hingga penggunaan bahasa internal Polri yang sulit dimengerti masyarakat umum.

Kegiatan yang berlangsung hangat dan interaktif ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi publik personel Polres Sukoharjo, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS