Akselerasi UMKM: Jateng Raih Penyaluran KUR Tertinggi dan Peluncuran Program KUMITRA
SEMARANG (Soloaja.co) – Provinsi Jawa Tengah menerima apresiasi tinggi dari Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atas komitmen dan dukungan besar yang diberikan kepada pelaku UMKM di daerah. Apresiasi ini disampaikan bertepatan dengan peluncuran program Kemudahan Usaha Mikro Bermitra (Kumitra) di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025).
Menteri UMKM, Maman Abdurahman, meyakini bahwa perhatian besar dari Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen akan menjadikan UMKM Jawa Tengah semakin maju.
Maman menyoroti bukti nyata dukungan tersebut, yaitu capaian penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah yang menempati peringkat pertama nasional, dengan nilai mencapai Rp 41,4 triliun kepada 791 debitur. "Luar biasa Jawa Tengah ini," kata Maman saat menghadiri acara peluncuran Kumitra.
- Sertijab Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Reza Sahputra Resmi Gantikan Letkol Supri
- UNS Peringkat 184 Dunia dalam THE Interdisciplinary Science Rankings 2026
Program KUMITRA Jembatani Usaha Mikro ke Ritel Modern
Program Kumitra yang diluncurkan hari ini adalah inisiatif kolaborasi antara Kementerian UMKM dan Pemerintah Provinsi untuk membangun kemitraan antara usaha mikro dengan usaha menengah dan besar.
Maman mencontohkan, skema kemitraan ini akan menghubungkan pelaku usaha mikro dengan ritel modern untuk memasarkan produk mereka. "Ini bagian upaya kita untuk mendorong dan membuka market usaha mikro lebih luas," kata Maman.
UMKM: Pahlawan Ekonomi yang Harus Naik Kelas
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa UMKM merupakan salah satu pondasi pembangunan ekonomi daerah dan terbukti menjadi sektor yang tidak terkena krisis parah selama pandemi COVID-19.
- Seniman Batik Hungaria Kunjungi ISI Solo, Bahas Peluang Pertukaran Budaya
- Jawa Tengah Raih BKN Awards 2025 Terbaik Manajemen Talenta ASN
"Sektor yang tidak terkena krisis selama masa pandemi COVID lalu adalah UMKM. Di Jawa Tengah, UMKM merupakan pahlawan yang harus kita dorong untuk lebih meningkat lagi," kata Ahmad Luthfi.
Gubernur mencontohkan hasil dialognya dengan pelaku usaha mikro di Kabupaten Tegal, di mana banyak UMKM kesulitan dalam pemasaran, terutama untuk masuk ke ritel modern atau minimarket.
"Kebutuhan pelaku usaha mikro agar bisa masuk ke minimarket, hari ini difasilitasi adanya Kumitra. Nantinya program ini akan menjembatani kemitraan, sehingga UMKM bisa berdaya di wilayah kita," ungkapnya.
- Kwarcab Sukoharjo Lepas 21 Penegak Pandega Ikuti Karya Bhakti Binwil Surakarta XII
- Intip Spesifikasi Vivo X300 Series yang Siap Ramaikan Pasar Tanah Air
Selain Kumitra, Gubernur Luthfi juga mengoptimalkan program Kecamatan Berdaya sebagai langkah strategis lain. Program ini mewadahi dan memberdayakan berbagai kelompok, termasuk usaha mikro, kelompok perempuan berdaya, petani milenial, ekonomi kreatif, serta kelompok rentan dan disabilitas.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menambahkan bahwa problem utama UMKM adalah pemasaran dan pembangunan jaringan.
"Setiap ada penanaman modal di DPMPTSP, selalu kita identifikasi apa yang bisa digandengkan dengan UMKM. Kita selalu minta syarat itu, termasuk juga dengan tenaga kerja," jelas Sumarno, menegaskan bahwa Pemprov Jateng sudah lama mengintegrasikan kemitraan UMKM dalam investasi.
