Buah-buahan Terbukti Ampuh Kurangi Risiko Depresi pada Lansia
JAKARTA - Studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition, Health and Aging menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan konsumsi buah pada usia paruh baya mampu memberikan manfaat signifikan untuk kesehatan mental di masa tua.
Studi ini dilakukan di Singapura dengan melibatkan hampir 14.000 partisipan dalam jangka waktu lebih dari dua dekade. Kesimpulan riset menunjukkan konsumsi setidaknya tiga porsi buah per hari dapat mengurangi risiko depresi terkait usia sebesar 21%.
Statistik Depresi di Usia Tua
Prevalensi gejala depresi pada usia tua berkisar antara 17,1% hingga 34,4%. Dari kelompok yang mengalami depresi ringan atau subklinis, sekitar 8-10% berpotensi mengalami depresi berat setiap tahunnya. Data ini menunjukan pentingnya upaya preventif untuk menjaga kesehatan mental di usia lanjut.
"Studi di seluruh dunia telah memperkirakan bahwa prevalensi gejala depresi di usia lanjut berkisar antara 17,1 persen hingga 34,4 persen, dan di antara mereka yang memiliki gejala depresi ringan atau subklinis, 8-10 persen dapat bertransisi menjadi depresi berat setiap tahun,” papar Profesor dan peneliti asal Universitas Nasional Singapura, Woon Puay Koh, dilansir Antara, Jumat, 16 Agustus 2024.
- Rahasia Umur Panjang ala Orang Jepang, Ini yang Mereka Lakukan
- Industri Olahraga Berperan Strategis Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
- 5 Rekomendasi Bisnis Untuk Pensiunan Agar Tetap Produktif di Usia Tua
Jenis Buah yang Memiliki Dampak Positif
Beberapa jenis buah terbukti memiliki efek positif dalam mengurangi risiko depresi,beberapa jenis buah tersebut diantaranya jeruk, jeruk keprok, pepaya, pisang, dan semangka.
Buah-buahan kaya akan antioksidan dan zat gizi mikro anti-inflamasi seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid. Zat-zat ini berperan penting dalam mengurangi stres oksidatif dan inflamasi dalam tubuh, yang pada gilirannya mendukung kesehatan mental yang lebih baik.
"Buah-buahan umumnya mengandung antioksidan dan zat gizi mikro anti-inflamasi tingkat tinggi, seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid, dan zat gizi ini telah terbukti mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh," terang Woon.
Para ahli merekomendasikan mengonsumsi tiga hingga empat porsi buah per hari. Mengganti camilan manis dan makanan olahan dengan buah dapat memberikan manfaat kesehatan mental tanpa menimbulkan masalah pencernaan yang sering terjadi akibat konsumsi buah berlebihan.
Namun penting untuk diperhatikan buah sebaiknya dikonsumsi sebagai tambahan, bukan pengganti sayuran dalam diet seimbang. Dengan pola makan yang tepat, manfaat kesehatan mental dari konsumsi buah dapat dirasakan secara maksimal.
Dalam studi berkaitan dengan sayuran, meskipun sayuran mengandung antioksidan, sayuran tidak menunjukkan efek signifikan terhadap risiko depresi pada usia tua, hal ini mungkin bisa dikaitkan dengan cara memasak yang pada akhirnya mengurangi efek anti-inflamasi sayuran.
- 6 Alasan Gen Z Harus Punya Asuransi Mulai dari Sekarang
- Tips Bagi Pejuang KPR yang Baru Saja Terdampak PHK
- Jenis-jenis Investasi Dana Pensiun untuk Meraih Tujuan Financial Freedom
“Memasak diketahui sebagai proses yang dapat mengubah bioavailabilitas dan aktivitas nutrisi dalam sayuran, dan dengan demikian membatasi efek perlindungan nutrisi ini terhadap depresi," tutup Woon.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 18 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Agt 2024