Tim PPK Ormawa KSI FP UNS Kenalkan Budidaya Jamur Kuping Berbasis Teknologi Cerdas di Matesih

Selasa, 16 September 2025 20:40 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000819497.jpg
PPK Ormawa FP UNS melakukan Pelatihan budidaya jamur di Matesih Karanganyar (Soloaja)

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Kelompok Studi Ilmiah (KSI) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan sosialisasi sekaligus praktik smart farming untuk budidaya jamur kuping di Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, di Balai Posyandu Dusun Karanganyar pada Sabtu (6/9/2025). 

Kegiatan ini merupakan rangkaian program PPK Ormawa yang mendapat dukungan dari Direktorat Pembelajaran Kemahasiswaan, Kemendiktisaintek. Diinisiasi oleh 15 mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang diketuai Muhammad Ziaul Haq Faiz, dengan pendampingan dosen Raden Kunto Adi, S.P., M.P.

Sebanyak 30 peserta hadir, terdiri dari Kelompok Taruna Tani (KTT) Sumber Gede serta Kelompok Wanita Tani (KWT) Lismatu Bhakti. Hadir pula jajaran pimpinan UNS yaitu Prof. Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Agung Wibowo, S.P., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian UNS dan Raden Kunto Adi, S.P., M.P, selaku Dosen Pembimbing Tim Pelaksana PPK Ormawa KSI FP UNS

Perangkat desa dihadiri Karno selaku Kepala Desa Karangbangun dan Pandi Ketua RT 01/RW 03, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Matesih, Suparban hingga Pembina Kelompok Taruna Tani (KTT) Sumber Gede Yonathan Liliek Prihartanto, S.E., S.Kom., M.M., juga hadir sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini memadukan teknologi, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat secara langsung, sekaligus menjadi sarana mahasiswa melatih kemampuan mengelola proyek serta menerapkan ilmu di lapangan,” tutur Prof. Dr. Ir. Agung Wibowo, S.P., M.Si dalam sambutannya.

Sesi utama diisi pemaparan materi smart farming oleh Yusuf Fadlila Rachman, S.Kom., M.Kom., dosen D3 Teknik Informatika Sekolah Vokasi (SV) UNS. Ia menjelaskan konsep smart farming, parameter penting dalam budidaya jamur, mekanisme kerja dan komponen sistem, hingga manfaat penggunaan Internet of Things (IoT) pada produksi jamur kuping. 

“Penerapan IoT mampu menghadirkan monitoring real-time, kontrol otomatis, serta produksi yang lebih konsisten dibandingkan metode konvensional.” Kata Yusuf. 

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab, dengan beragam pertanyaan seputar efisiensi, mekanisme pengendalian suhu kumbung, biaya pemasangan IoT, hingga cara penerapannya di lapangan. Yusuf Fadlila menekankan bahwa efektivitas teknologi sangat bergantung pada pengalaman petani, sementara pengendalian suhu dan kelembapan dapat dilakukan melalui aplikasi berbasis kamera.

Pemerintah Desa Karangbangun mengapresiasi kegiatan ini dan berharap penerapan smart farming tidak hanya dilakukan oleh KTT Sumber Gede dan KWT Lismatu Bhakti, tetapi juga dapat meluas ke masyarakat desa secara umum.

Mustofa, salah satu anggota KTT Sumber Gede merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena sebagai petani jamur, mereka tidak perlu melakukan penyiraman secara manual lagi sehingga lebih efektif, efisien dan kesejahteraan petani jamur juga lebih meningkat. Harapannya kegiatan ini dapat berkelanjutan dan bisa diadopsi oleh petani jamur lainnya.

Kedepannya program ini diharapkan membawa dampak nyata terhadap pemberdayaan masyarakat, mendukung peningkatan produktivitas pertanian, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8, 9, 12, dan 17. 

Selain menjadi media penerapan ilmu, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.