Relawan Peduli Kebonbimo Mandiri Berdampak: Bedah Rumah, Santunan Disabilitas, hingga Ambulans Gratis

Jumat, 05 Desember 2025 08:43 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001105848.jpg
Relawan Peduli Kebonbimo (RPK) Boyolali (Soloaja)

BOYOLALI (Soloaja.co) – Komunitas Relawan Peduli Kebonbimo (RPK) Boyolali menunjukkan komitmen sosial yang luar biasa dengan menjalankan berbagai program kemanusiaan secara mandiri, tanpa menerima sentuhan dana dari pemerintah.

Relawan yang baru berdiri sejak November 2024 ini telah berhasil menciptakan dampak nyata di lingkungan sekitar.

Ketua Relawan Peduli Kebonbimo, Beni Tri Bawono, menjelaskan bahwa semangat utama komunitas mereka adalah kolaborasi dan iuran sukarela (‘jawilan’) dari anggota dan masyarakat.

“Kita berdiri baru setahun ini, tepat 1 tahun November 2024. Dan dalam tahun pertama itu kita berhasil membedah rumah tiga secara mandiri. Kami hanya berdasarkan jawilan kita, misalnya per orang paku satu kilo, semen satu, kita kumpulkan, kita survei, dan langsung bedah,” ungkap Beni, Kamis (4/12).

Fokus pada Disabilitas, Lansia, dan Fasilitas Umum

Setelah sukses dengan program bedah rumah, Relawan Peduli Kebonbimo memperluas fokus mereka ke beberapa kebutuhan mendesak, termasuk:
* Santunan Disabilitas: Mereka berhasil mengganti kaki palsu untuk warga disabilitas yang kurang mampu melalui penggalangan dana mandiri.
* Rehabilitasi Mushola: Melakukan rehabilitasi mushola di lingkungan sekitar yang membutuhkan perbaikan.
* Khitanan Massal: Pada November 2024, mereka sukses menyelenggarakan khitanan massal untuk lima anak dari keluarga tidak mampu, di mana empat di antaranya berasal dari luar desa karena adanya kolaborasi lintas relawan.
* Sentuhan Lansia: Menggalang iuran sukarela untuk disalurkan dalam bentuk paket sembako bagi para lansia yang membutuhkan sentuhan bantuan.

Layanan Ambulans Gratis yang Inovatif

Salah satu program unggulan yang menonjol adalah penyediaan ambulans gratis. Layanan ini diutamakan untuk warga Kebonbimo, namun juga terbuka untuk warga desa sekitar.
Uniknya, operasional ambulans ini dibiayai secara mandiri melalui skema kemitraan inovatif dengan pelaku usaha lokal.

“Untuk operasionalnya, kita menggandeng beberapa warga Kebonbimo yang punya usaha warung soto, warung es. Kita memasang iklan sekaligus sedekah. Jadi di belakang ambulans itu ada stiker usaha soto balap, es buah Klenger, seperti itu,” jelas Beni.

Setiap pelaku usaha menyumbang secara rutin tiap bulan untuk operasional. Dana ini berhasil melengkapi ambulans dengan fasilitas standar seperti strecher dan oksigen.

“Semuanya adalah gratis dan hanya dari jawilan lagi, tidak pernah meminta ke pemerintah ataupun dinas-dinas terkait. Kami full mandiri,” tutup Beni, menegaskan komitmen mereka untuk terus berjuang atas dasar gotong royong komunitas.

RPK juga tergabung secara resmi di Pemkab Boyolali sebagai relawan, disetiap. Kesempatan anggota RPK juga mendapatkan pelatihan ketrampilan, seperti untuk sopir ambulan, penanganan peristiwa maupun kebencanaan. 

Komitmen RPK adalah ikut menjaga kesejahteraan dan memajukan masyarakat Kebonbimo pada khususnya dan secara umum untuk masyarakat Boyolali. 

“Kami siap berpihak pada masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menjaga ekosistem lingkungan dan sosial kemasyarakatan,” Tandas Beni.