SOLOBARU (Soloaja.co) - Memperingati Hari Disabilitas Internasional (3 Desember), Grand Mercure Solo Baru mengambil langkah nyata untuk mendorong inklusi dan pemberdayaan melalui program bertajuk “Setara Berkarya”. Program ini bertujuan membuka akses dan menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi dan hak yang sama untuk berkarya.

Arief Maulana, General Manager Grand Mercure Solo Baru, menjelaskan bahwa program ini melibatkan kolaborasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) setempat.

• Investor Dubai Siap Investasi di Jateng, Bangun Pabrik Pupuk Urea
• Mau Upload Recap ke IG Story? Ini Cara Buat YouTube Recap 2025

“Bersama SLB Sukoharjo, kami mengajak beberapa siswa untuk merasakan pengalaman bekerja secara langsung di lingkungan perhotelan. Tiga siswi dari SLB Sukoharjo telah ikut serta dalam kegiatan operasional hotel selama satu hari pada tanggal 2 Desember 2025,” ucap Arief.

Ia menambahkan, pengalaman ini diharapkan memberikan pemahaman nyata tentang dunia kerja, sekaligus membuktikan bahwa penyandang disabilitas mampu mengambil bagian aktif bila diberi ruang dan dukungan yang setara.

Puncak Acara: Fashion Show Inklusif

Sebagai puncak rangkaian program, pada 4 Desember 2025, Grand Mercure Solo Baru menyelenggarakan fashion show inklusif. Acara ini menampilkan anak-anak penyandang disabilitas dari YPAC Surakarta dan SLB N Sukoharjo.

• Blibli Histeria 12.12 Resmi Dibuka: Tebar Diskon Hingga Rp12 Juta dan Harga Spesial Serba 12
• 9 Ide Bisnis untuk Para Pecinta K-Pop, Bikin Hobi Jadi Penghasilan!

Para model cilik ini tampil memukau mengenakan karya dari merek lokal ternama, yakni Waiki Tekstil dan Kyoot Signature. Melalui fashion show ini, Grand Mercure Solo Baru ingin menekankan bahwa inklusi bukanlah sekadar slogan.

“Kami percaya bahwa memberikan kesempatan dan ruang yang sama & setara bagi semua individu, tanpa memandang keterbatasan, adalah langkah kecil tapi krusial menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” tegas Arief Maulana.

Dengan program “Setara Berkarya”, hotel ini memposisikan diri tidak hanya sebagai tempat menginap, tetapi juga sebagai ruang berdaya bagi komunitas, di mana perbedaan dihargai dan kesempatan terbuka lebar.