PPMI Assalam Sukoharjo
Sabtu, 08 Maret 2025 22:27 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo, resmi dikukuhkan sebagai Kader Gerakan Sadar Sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Pengukuhan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pesantren dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah secara berkelanjutan.
Menteri Lingkungan Hidup secara langsung menyerahkan sertifikat pengukuhan dalam sebuah acara yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo.
Selain itu, secara simbolis diserahkan bantuan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan di lingkungan pesantren.
Sekretaris PPMI Assalaam, Dr. Arkanudin Budiyanto, M.I.Kom, menyatakan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari nilai-nilai keimanan yang diajarkan kepada para santri.
"Kami berusaha menanamkan kesadaran lingkungan kepada para santri. Dengan lingkungan yang bersih, proses belajar akan semakin nyaman dan berkah," ujar Dr Arkanudin, Sabtu 8 Maret 2035.
PPMI Assalaam sendiri telah memiliki program pengelolaan sampah yang terintegrasi. Untuk sampah anorganik, pesantren ini memiliki Laboratorium Pusat Pengolahan Sampah Assalaam (LP2SA), yang bertugas memilah dan mendaur ulang sampah agar dapat dimanfaatkan kembali.
Sementara itu, untuk sampah organik, pesantren mengelolanya dengan sistem pemanfaatan sisa makanan santri sebagai pakan ikan patin, gurame, dan lele. Tahun lalu, pesantren ini berhasil memanen 4 ton ikan patin, yang hasilnya dibagikan kepada seluruh santri dan keluarga besar Assalaam.
Gerakan Sadar Sampah ini merupakan bagian dari program Aksi Peduli Sampah Nasional 2025 yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren, tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Pesantren dipilih sebagai salah satu sektor utama dalam gerakan ini karena perannya yang strategis dalam membentuk karakter dan kebiasaan santri sejak dini.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah per kapita di Indonesia mencapai 0,74 kg per hari. Tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaannya, jumlah sampah yang dihasilkan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 3,4 miliar ton pada tahun 2050.
Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh pesantren seperti PPMI Assalaam sangat penting dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Dengan dikukuhkannya PPMI Assalaam sebagai Kader Gerakan Sadar Sampah, diharapkan semakin banyak pesantren lain yang ikut serta dalam gerakan ini. Langkah kecil yang dilakukan secara konsisten akan memberikan dampak besar bagi masa depan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Bagikan