Perangi Bullying: Ketua BKOW Jateng Ajak Siswa SMAN 2 Semarang Jadi Pejuang HAM

Rabu, 26 November 2025 06:16 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001070654.jpg
Ning Nawal Yasin saat kegiatan Penguatan Kapasitas HAM bagi Pelajar SMAN 2 Semarang (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) — Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, secara tegas mengajak ratusan siswa SMAN 2 Kota Semarang untuk berani menjadi pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) di lingkungan sekolah masing-masing.

Ajakan ini disampaikan Nawal Yasin di tengah meningkatnya fenomena bullying dan kekerasan yang marak terjadi di lingkungan pendidikan belakangan ini.

Data Kekerasan dan Urgensi Literasi HAM

Nawal mengungkapkan keprihatinannya dengan merujuk pada data:
* Komnas Perempuan: Mencatat 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2024, termasuk di lingkungan sekolah.
* KPAI: Mencatat 2.057 kasus kekerasan terhadap anak, termasuk yang terjadi di lembaga pendidikan.

Menyikapi fenomena ini, Nawal menekankan bahwa literasi dan pengetahuan tentang HAM sangat krusial untuk ditanamkan guna memerangi praktik kekerasan.

"Ini salah satu hal yang mestinya kita respon untuk kita hadir di sekolah-sekolah. Mengenalkan hak asasi manusia itu perlu kita pahami. Kita perlu edukasi pelajar untuk bisa memperjuangkan hak asasi," kata Nawal usai membuka kegiatan Penguatan Kapasitas HAM bagi Pelajar SMAN 2 Semarang, Selasa (25/11/2025).

Nawal, yang juga istri Wakil Gubernur Jateng, menyoroti pentingnya pembinaan siswa untuk menciptakan kondusivitas wilayah, terutama mengingat keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi dan anarkisme pada 29 Agustus 2025 lalu.

Kolaborasi dengan Genre dan Penerapan Nilai RRC

Guna mengedukasi pencegahan bullying dan kekerasan, BKOW Jateng telah menggandeng Forum Generasi Berencana (Genre) yang memiliki program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R).

"Ini akan kemudian menyosialisasikan dan mengedukasi bukan hanya anti bullying, tapi juga tentang edukasi yang lain terkait misalnya reproduksi, terkait kemudian anti narkoba, dan sebagainya," jelas Nawal.

Nawal juga mengapresiasi SMAN 2 Semarang yang telah membentuk Duta Anti Kekerasan dan Duta Literasi. Ia berharap para duta ini dapat menginternalisasikan nilai-nilai HAM. "Harapannya bukan hanya siswa-siswi ini paham dan memiliki pengetahuan, tetapi juga bisa menginternalisasi s kiiaraikapnya," tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 2 Semarang, Dian Milasari, menyampaikan terima kasih dan berharap kegiatan ini memberi perspektif baru tentang HAM. Pihaknya sendiri terus menanamkan sikap RRC (Respect, Responsibility, dan Confident) kepada siswa sebagai upaya pencegahan kekerasan.

"Melalui kegiatan ini siswa diharapkan dapat menumbuhkan empati, kecerdasan sosial, dan keberanian, untuk menjadi generasi kritis namun juga tetap santun," harap Dian.