650 Bibit Ditanam Tandai Pemulihan Ekosistem TNGM Magelang
MAGELANG (Soloaja.co) — Pemulihan ekosistem di kawasan rawan bencana dan lahan kritis menjadi komitmen nasional. Sebanyak 650 bibit pohon ditanam secara simbolis, menandai kick off Program Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Gunung Merapi (PE TNGM) di Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Selasa (25/11).
Kegiatan yang digelar serentak di 31 provinsi se-Indonesia dan dihadiri langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Suharto, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, serta perwakilan Pemprov Jateng dan jajaran Balai Taman Nasional.
- Transformasi Data Kesejahteraan: Jateng Targetkan Integrasi DT SEN Tuntas Januari 2026
- Kabar Gembira di Hari Guru: Wagub Jateng Upayakan Insentif Guru Non-ASN Lanjut di 2026
Menteri Kehutanan: Mendukung Ikrar Presiden Prabowo
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa penanaman serentak ini sejalan dengan Asta Cita dan ikrar Presiden Prabowo untuk menanam pohon pada 12 juta hektar lahan kritis di seluruh Indonesia.
"Kami hadir bersama-sama masyarakat dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan yang mengalami degradasi akibat penambangan pasir, sekaligus komitmen dalam mendukung pemulihan 12 juta hektar lahan kritis yang menjadi ikrar Presiden Prabowo," kata Raja Juli.
Ia juga berterima kasih atas adanya Perpres Nomor 110 Tahun 2025 yang menambah semangat pemerintah dalam mengendalikan emisi gas di lingkungan.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Suharto, menutup kegiatan dengan menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif.
"Menanam pohon adalah investasi oksigen, benteng bencana. Dan yang terpenting adalah jangan hanya semangat menanam tetapi juga merawat," pungkas Titiek Suharto.
- TikTok Shop dan Tokopedia Gandeng UNS Gelar Program Pengembangan Digital
- Siapkan Prodi Spesialis Baru, FK UMS Jalin Kemitraan Strategis dengan FK UMSU
Jawa Tengah: Menjaga Keseimbangan Pangan dan Lingkungan
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang mewakili Gubernur Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya memahami fungsi kawasan hutan di tengah penetapan Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri.
"Dua hal tersebut bertolak belakang. Namun harus dijaga agar tumbuh bersama sebagai potensi Jateng," ujar Sumarno.
Sumarno menyampaikan apresiasinya terhadap penanaman pohon pada lahan kritis ini sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Ia berharap aksi ini dapat mewujudkan masa depan dengan udara bersih, air jernih, dan lingkungan yang sehat.
- Mentan Amran Segel 40 Ton Beras Ilegal di Batam, Tegaskan Lindungi 115 Juta Petani
- Bupati Wonogiri Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan Untuk Relawan Saat Apel Siaga Bencana
Target 33 Ribu Bibit dan Pelepasan Elang Jawa
Pemulihan ekosistem di TNGM difokuskan pada lahan kritis seluas 1 hektar dengan penanaman 650 bibit sebagai awal. Targetnya, hingga Februari 2026, akan ditanam total 33 ribu bibit pohon pada lahan seluas 50 hektar di TNGM.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pelepasan elang Jawa dan ratusan burung sebagai upaya nyata mendukung pemulihan ekosistem, khususnya di wilayah bekas penambangan pasir di Kecamatan Dukun dan Srumbung yang tercatat mengalami open area seluas 300 hektar.
