Investasi
Jumat, 26 Desember 2025 12:41 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SEMARANG (Soloaja.co) – Ruas Jalan Sokaraja-Kalimanah di Banyumas kini terasa berbeda. Aspal hitam mengilap menggantikan permukaan jalan yang dulu bergelombang dan berlubang. Kondisi ini adalah cerminan capaian signifikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam bidang infrastruktur jalan sepanjang 2025.
Sepuluh bulan di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, infrastruktur jalan provinsi telah menjelma menjadi salah satu prioritas utama. Pemprov mencatat, hingga akhir 2025, sebanyak 94,01 persen jalan provinsi berada dalam kondisi mantap.
Capaian ini dipastikan langsung oleh Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat meninjau ruas Jalan Sokaraja-Kalimanah, Banyumas, pada Selasa (23/12/2025). Di jalur yang strategis, khususnya untuk pintu masuk wisatawan, jalan tampak mulus dan aman dilalui.
"Dengan kondisi jalan seperti ini, warga bisa menikmati liburan di Jawa Tengah dengan nyaman," kata Taj Yasin. Ia menegaskan komitmen Pemprov untuk memastikan seluruh ruas jalan siap dilalui masyarakat selama masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Investasi Rp 800 Miliar untuk Pembenahan Jalan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah, Hanung Triyono, memaparkan kerja keras di balik persentase mantap tersebut. Sepanjang 2025, DPU BMCK telah menuntaskan:
* 27 paket peningkatan jalan senilai Rp 484,65 miliar.
* 52 paket rehabilitasi dan pemeliharaan jalan serta jembatan senilai Rp 315,42 miliar.
"Total pembenahan jalan dan jembatan provinsi mencapai panjang 2.440,12 kilometer. Hingga triwulan keempat 2025, kondisi jalan provinsi sudah mencapai 94,01 persen mantap,” ujar Hanung, Jumat (26/12/2025).
Sejumlah jalur strategis yang sempat menjadi titik kritis juga mendapat prioritas. Pembenahan signifikan dilakukan pada ruas Semarang–Godong (terutama di wilayah Mranggen) yang berfungsi sebagai jalur alternatif saat Pantura Kaligawe terendam banjir, serta Jalan Brigjen Sudiarto di Kota Semarang.
Siaga 1x24 Jam Jaga Jalan Bebas Lubang
Meskipun capaian kondisi mantap tinggi, Pemprov Jateng menyadari tantangan musim hujan. Daya tahan jalan, terutama pada perkerasan lama, bisa turun 1–2 persen.
Oleh karena itu, DPU BMCK menyiagakan tim reaksi cepat di sembilan Balai Pengelolaan Jalan. Tim ini bertugas memantau kondisi lapangan secara rutin, dengan target menangani lubang yang muncul maksimal dalam waktu 1x24 jam.
"Target jalan bebas lubang sesuai arahan gubernur terus kami jaga. Lubang baru bisa muncul karena hujan, tapi tetap langsung kami tangani," tegas Hanung.
Jalur tengah Jawa Tengah dipastikan siap sedia sebagai alternatif jalur nasional Pantura maupun tol selama libur Nataru. Ruas strategis seperti Brebes-Tegal-Slawi hingga Pemalang-Randudongkal, dan jalur menuju Purbalingga, semuanya dipastikan dalam kondisi layak.
Gubernur Ahmad Luthfi, sejak awal dilantik pada 20 Februari 2025, telah menegaskan komitmennya terhadap infrastruktur dasar. “Pertama yang kami utamakan adalah infrastruktur dasar dan layanan dasar,” tandasnya.
Bagi warga seperti Abdul di Banyumas, jalan yang mulus bukan sekadar angka persentase, melainkan penghubung aktivitas, penggerak ekonomi, dan penanda hadirnya negara hingga ke kehidupan sehari-hari. Jalan yang mulus kini menjadi wajah kehadiran Pemprov Jateng di penghujung tahun 2025.
Bagikan