Tim WIBAWA UNS Inovasi Alat Garuk Rumput Silinder Ganda
KARANGANYAR (Soloaja.co) – Tim Program Wirausaha Baru Mahasiswa (WIBAWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) dari Kelompok Agrospark Fakultas Pertanian (FP) meluncurkan inovasi alat penyiangan gulma modern. Alat yang disebut sebagai "alat garuk rumput" ini disosialisasikan langsung kepada petani di Desa Macanan, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Rabu (26/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program WIBAWA UNS yang didukung oleh Direktorat Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa. Tim Agrospark yang terdiri dari lima mahasiswa FP UNS, diketuai oleh Tegar Aji Nugroho dan didampingi dosen pembimbing Putri Permatasari, S.P., M.Si., berupaya memberikan solusi efisien untuk masalah penyiangan gulma yang selama ini masih mengandalkan cara tradisional.
Mekanisme Kerja Alat yang Efisien dan Bermanfaat Ganda
Alat garuk rumput inovatif ini menggunakan mekanisme dua silinder berputar (rotary drum) yang dilengkapi bilah-bilah penyiang. Saat alat didorong, silinder akan berputar, bekerja dengan memotong, mencabut, sekaligus mengganggu perakaran gulma di permukaan tanah.
"Mekanisme ini tidak hanya membersihkan gulma secara efektif, tetapi juga memiliki manfaat ganda yaitu menggemburkan tanah," jelas salah satu anggota tim. Penggemburan tanah ini diharapkan dapat meningkatkan aerasi dan memperbaiki kondisi tanah, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman utama.
- Disoal, Kunjungan Menteri Kebudayaan di Keraton Surakarta
- Jaringan Pulih, Wamen Komdigi Apresiasi TelkomGroup di Aceh
Menggantikan Cangkul demi Efisiensi
Lebih dari 15 peserta yang terdiri dari Kelompok Tani Simo Makmur Desa Macanan, serta Koordinator PPL Kecamatan Kebakkramat, Sardi, hadir dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di lahan demplot desa.
Selama ini, petani Desa Macanan masih mengandalkan cangkul untuk penyiangan gulma, yang dinilai kurang efisien dari segi waktu dan tenaga. Dengan adanya inovasi ini, tim Agrospark berharap produk alat penyiangan gulma mereka dapat lebih efisien, tahan lama, dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi petani.
Rangkaian kegiatan sosialisasi dimulai dengan pengenalan detail produk, termasuk spesifikasi, kegunaan, dan demonstrasi cara kerja alat, memastikan petani dapat memanfaatkan inovasi ini secara langsung di lahan perkebunan mereka.
