Goweser Jantan Bentangkan Bendera Raksasa di Puncak Laskar Pelangi Gunung Gajah Mungkur

Selasa, 17 Agustus 2021 14:38 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

Screenshot_20210817_183117.jpg
Pengibaran bendera merah putih raksasa di puncak laskar pelangi gunung gajah Mungkur kedungsono bulu Sukoharjo

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Aksi heroik ditunjukkan oleh Goweser atau komunitas pesepeda warga desa Jarak - Tanjung (Jantan) Sukoharjo. 

Mereka membentangkan Bendera merah putih raksasa di puncak Gunung Gajah Mungkur, Selasa (17/8). Pengkibaran bendera raksasa ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme yang saat ini tercabik karena Pandemi Covid-19.

Bendera merah putih berukuran 16 meter × 12 meter dibentangkan di Puncak Laskar Pelangi, di Desa Kedung Sono, Kecamatan Bulu. Setidaknya 16 personel gowes Jantan dengan bergotong royong membawa bendera raksasa itu naik ke puncak yang berketinggian 1199 MDPL.

"Kita gowes dari Jarak Tanjung, Kecamatan Nguter sampai ke Desa Pringapus, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri," kata Hermawan, salah satu goweser Jantan.

Tim kemudian membawa bendera bergotong royong melewati jalan setapak, naik turun bukit dan menyusuri hutan. Setidaknya jarak 2 sampai 3 kilometer menghabiskan waktu sekitar 30 menit jalan kaki.

"Sampai puncak pukul 10.00, kita dengar suara sirine, kentongan tanda tanda detik-detik proklamasi. Tapi belum bisa kita kibarkan benderanya," katanya.

Angin kencang dan lokasi puncak yang terjal menjadi kendala dalam pengkibaran bendera. Namun, dengan bantuan sejumlah pecinta alam yang camping di puncak dan komunitas gowes lain, akhirnya bendera bisa dibentangkan di puncak tertinggi Gunung Gajah Mungkur.

"Saya minta semua yang ada di puncak menghentikan aktifitas, lalu menghormat bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, saya sampai terharu," katanya.

Menurut Hermawan, pengkibaran bendera itu merupakan bentuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme dan patriotisme yang selama 1 tahun lebih ini tercabik-cabik pandemi Covid-19. Para anak-anak bangsa tengah terganggu persatuan dan kesatuannya karena maraknya hoax ditengah pandemi ini.