NPC
Jumat, 21 November 2025 11:33 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SOLO (Soloaja.co) — Tim sepak bola Cerebral Palsy (CP) Indonesia mengukir sejarah baru setelah memastikan satu tempat di babak utama IFCPF World Cup 2026 di Amerika Serikat. Kepastian ini didapat setelah skuad Garuda menaklukkan rival Asia Tenggara, Thailand, dengan skor meyakinkan 3-1 dalam laga semifinal IFCPF Asia Oceania Cup 2025 yang berlangsung dramatis di Stadion Sriwedari, Solo, Kamis (20/11) sore.
Tiga gol kemenangan bersejarah Indonesia dicetak oleh Hafthah Wicaksono pada menit ke-17, diikuti gol bunuh diri pemain Thailand, Phonpipat Nampaksa, di menit ke-67, dan ditutup oleh gol indah Rizky Mulyana di menit ke-76. Sementara Thailand sempat membalas melalui Narongchai Thaohong di menit ke-21.
Lampaui Target, Kebangkitan Sepak Bola CP
Pelatih tim CP Indonesia, Yanuar Dhuma Ardhiyanto, tak bisa menutupi rasa syukur dan bangganya. Ia menyebut kelolosan ini sebagai momentum kebangkitan bagi sepak bola CP Indonesia.
"Alhamdulillah kita sangat bersyukur atas hasil ini. Ini momentum kebangkitan sepak bola cerebral palsy Indonesia untuk pertama kali lolos ke World Cup," kata Yanuar dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Sebelum turnamen bergulir, Indonesia sejatinya tidak pernah menargetkan lolos ke Piala Dunia 2026. Secara tradisi, Iran dan Australia lebih difavoritkan. Namun, serangkaian kemenangan mengejutkan, termasuk menekuk Australia 2-1 dan Jepang 1-0, menumbuhkan keyakinan di kubu Indonesia.
"Target awal kami sebenarnya hanya masuk empat besar saja. Namun setelah melihat permainan para pemain dan kita lolos ke empat besar, saya menaikkan target ke teman-teman agar lolos ke final. Alhamdulillah sekarang bisa tercapai," ungkap Yanuar.
Strategi Khusus dan Kecepatan Pemain Muda Jadi Kunci
Jalannya laga melawan Thailand berlangsung ketat. Sempat unggul cepat melalui Hafthah, fokus lini belakang Indonesia sempat terpecah hingga Thailand mampu menyamakan kedudukan.
Yanuar mengungkapkan, kunci perubahan terjadi saat ia memasukkan penyerang muda penuh akselerasi, Rizky Mulyana, menggantikan kapten tim, Yahya Hernanda. Kecepatan Rizky terbukti sukses memecah konsentrasi pertahanan Thailand.
"Kita memang sudah menyiapkan pemain muda yang penuh akselerasi. Dengan serangan khusus, akhirnya kita bisa membuat peluang dan mencetak gol," jelas Yanuar.
Gol kedua Indonesia bermula dari tendangan keras Diky Hendrawan yang salah diantisipasi oleh kapten Thailand, Phonpipat Nampaksa, hingga berujung gol bunuh diri. Gol ketiga lahir dari skema serangan balik cepat, di mana Diky merebut bola dan Rizky Mulyana yang tak terkawal dengan tenang menceploskan bola ke sisi kiri gawang Thailand.
Dukungan Suporter Bakar Semangat Pemain
Diky Hendrawan, yang dinobatkan sebagai Man of The Match, menyebut dukungan ribuan suporter di tribun barat Stadion Sriwedari sebagai faktor krusial. Nyanyian suporter yang tak henti disebut melipatgandakan semangat para pemain.
"Alhamdulillah kami bisa masuk final dan lolos ke babak utama World Cup 2026. Terima kasih kepada para suporter yang telah mendukung kami untuk bisa mengalahkan Thailand," ujar Diky.
Ia mengakui sempat tertekan saat kebobolan, namun dukungan tersebut membuat tim tampil "lebih enjoy" dan mampu mencetak dua gol penentu.
"Semoga di pertandingan final hari Sabtu malam nanti para suporter kembali hadir untuk memberikan dukungan kepada kami. Insya Allah kami akan berusaha untuk menjadi juara," pungkas Diky, bertekad menyempurnakan sejarah dengan meraih gelar juara IFCPF Asia Oceania Cup 2025.
Bagikan