Transparansi Investigasi, Diah Warih Dukung Usut Tuntas Tragedi Stadion Kanjuruhan
JAKARTA (Soloaja.co) - Perhatian dunia olah raga tertuju pada tragedi kemanusiaan yang merenggut ratusan nyawa dan korban luka, di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022, malam. Peristiwa itu tak hanya mencoreng dunia persepakbolaan Tanah Air, tetap juga menampar muka berbagai pihak termasuk wajah pemimpin negeri ini.
Diketahui data terkini korban Tragedi Kanjuruhan yakni tewas 174 dan Luka berat 11 orang, serta 298 orang luka ringan (Data BPBD Jatim). Atas kejadian memilukan itu, Presiden Joko Widodo langsung mengeluarkan instruksi kepada aparat kepolisian agar peristiwa itu diselidiki (investigasi) dan diungkap secara terbuka atau transparan.
- Sampaikan Duka Cita Korban Kanjuruhan, Kapolri Menawarkan Putra Korban Masuk Polisi
- Tragedi Stadion Kanjuruhan, Presiden Minta Liga 1 Dihentikan
Pegiat sosial Diah Warih Anjari menyebutkan agar unsur-unsur pelanggaran prosedur di lapangan, kelalaian dalam tugas, atau kelalaian dalam mempersiapkan sebuah perhelatan besar harus diungkap dan dicari biang masalahnya.
“Investigasi atas peristiwa ini seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo harus dibuka secara terang benderang karena ditunggu berbagai pihak, terutama keluarga korban. Bila perlu prosedur penyelidikan yang mengarah kepada pelanggaran HAM dilakukan, mengingat di lapangan ada indikasi dan dugaan mengarah ke arah itu (pelanggaran HAM-red),” tegas Diwa sapaan Diah Warih Anjari, saat dihubungi Senin 3 Oktober 2022.
Tokoh perempuan yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Diwa Foundation ini menyampaikan, peristiwa semacam ini semestinya tidak terjadi, seandainya pihak-pihak penyelenggara bekerja secara profesional dengan komunikasi dan koordinasi yang baik.
- Tragedi Sepak Bola Paling Tragis di Dunia Dalam Sejarah, Stadion Kanjuruhan Nomor 2
- Polres Sukoharjo dan Relawan Saber, Antarkan Nenek Sebatang Kara Pulang Kampung ke Padang
Namun seperti perumpamaan lanjut dia, nasi sudah menjadi bubur, nyawa ratusan orang sudah maelayang sia-sia, korban luka sedang berjuang menyelamatkan nyawanya.
“Kejadian itulah yang membuat telinga petinggi negeri ini memerah. Dan harus ada yang bertanggungjawab atas peristiwa ini dan diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan ‘kelalaian’ hingga menyebabkan korban jiwa meninggal, luka-luka dan kerusakan-kerusakan. Investigasi harus profesional dipegang lembaga dan orang-orang yang berkompeten. Jangan sia-siakan ratusan nyawa yang melayang itu,” ungkap pengusaha cantik asli Solo ini.
- Peresmian Gedung MPN Pemuda Pancasila, Kapolri Serukan Pentingnya Persatuan-Kesatuan
- Kerusuhan Stadion Kanjuruhan,127 Orang Meninggal Usai Arema Kalah Dari Persebaya
Menurut Diwa, peristiwa ini harus menjadi peringatan terakhir, bahwasanya nyawa lebih utama dari segala-galanya. Setiap kegiatan apapun, apakah itu hiburan, seni pertunjukan, pariwisata, olahraga yang digelar akbar agar mengedepankan unsur keamanan dan kenyamanan berbagai pihak.
Sebab tingkat keamanan dan kenyamanan bagi suporter, aparat keamanan, pemain dan lain-lain dalam sebuah pertandingan sepakbola itu menjadi prioritas utama. “Buat apa menggelar event besar, spektakular, apalagi mendunia bila mengenyampingkan unsur keselamatan keamanan dan nyawa yang harus dipertaruhkan, ” tandasnya.