Tragedi Stadion Kanjuruhan, Presiden Minta Liga 1 Dihentikan

JAKARTA (Soloaja.co) - Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 174 orang dalam tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin.
"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya saudara-sudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saya minta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 2 Oktober 2022.
- Tragedi Sepak Bola Paling Tragis di Dunia Dalam Sejarah, Stadion Kanjuruhan Nomor 2
- Polres Sukoharjo dan Relawan Saber, Antarkan Nenek Sebatang Kara Pulang Kampung ke Padang
Lebih lanjut, Kepala Negara juga telah memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
Secara khusus, Presiden meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Di saat yang sama, Kepala Negara meminta agar Liga 1 dihentikan sementara.
"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," tegasnya.
- Peresmian Gedung MPN Pemuda Pancasila, Kapolri Serukan Pentingnya Persatuan-Kesatuan
- Kerusuhan Stadion Kanjuruhan,127 Orang Meninggal Usai Arema Kalah Dari Persebaya
Di akhir pernyataannya, Presiden sangat menyesalkan terjadinya tragedi tersebut dan berharap agar kejadian tersebut merupakan tragedi terakhir dalam sepak bola di Indonesia. Presiden juga meminta agar rasa persaudaraan bangsa Indonesia terus dijaga bersama.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," tandasnya.