Strategi Pencegahan Pengapuran Tulang di Usia 35
JAKARTA - Saat Anda telah memasuki usia 35 tahun, Anda perlu waspada dan selalui menjaga kesehatan, terutama kesehatan tulang. Kesehatan tulang adalah aspek penting untuk mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan di masa yang akan datang, seperti osteoporosis.
Dr. Kiki Novito, Sp.OT(K), seorang spesialis ortopedi terkemuka, menguraikan berbagai langkah penting yang dapat diambil untuk menjaga tulang tetap kuat dan sendi tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Kiki menekankan latihan fisik merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan tulang dan otot, terutama setelah usia 35 tahun. Pada fase usia ini, puncak massa tulang telah tercapai, tulang mulai mengalami penurunan.
- Cek Daftar Minuman dengan Promo Menarik di Bulan Agustus 2024!
- Tips Bagi Pejuang KPR yang Baru Saja Terdampak PHK
- 6 Alasan Gen Z Harus Punya Asuransi Mulai dari Sekarang
Oleh karena itu, latihan fisik yang teratur sangat penting untuk mempertahankan massa otot dan kekuatan tulang. Aktivitas seperti berjalan kaki atau jogging, yang memberikan tekanan pada tulang, sangat dianjurkan untuk menjaga kekuatan tulang.
“Di atas 35 sampai 38 tahun massa otot menurun, kualitas tulang mencapai puncak massa tertinggi, setelah itu akan menurun, yang perlu dilakukan justru untuk menjaga massa otot dan tulang dengan latihan,” papar Kiki dalam talk show tentang Lutut Sehat Tanpa Batas Usia bersama RS Medistra di Jakarta Kamis, 8 Agustus 2024 lalu.
Tiga Komponen Utama untuk Kesehatan Sendi
Kiki menuturkan terdapat tiga komponen utama yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan sendi. Pertama kekuatan tulang, Aktivitas yang memberikan tekanan pada tulang, seperti berjalan kaki atau jogging, dapat membantu menjaga kekuatan tulang.
Kedua massa otot, latihan dengan beban diperlukan untuk mencegah penurunan massa otot yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Ketiga kekuatan sendi, untuk menjaga fungsi tulang rawan dan sendi, diperlukan aktivitas fisik yang konsisten.
Menghindari Aktivitas Berisiko
Bagi mereka yang memiliki risiko pengapuran atau osteoarthritis, Kiki menyarankan untuk menghindari aktivitas berdampak tinggi seperti senam loncat dan marathon. Aktivitas-aktivitas ini dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi, yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi kesehatan sendi.
“Selama itu sehat boleh saja dilakukan, yang nggak boleh kalau ada sesuatu misal pengapuran nggak boleh senam loncat, full marathon, tapi kalau oke saja tentu nggak ada batasan, jadi harus mempertahankan untuk tetap bisa melakukan semua" tambah Kiki dikutip dari Antara.
Sementara itu, untuk pasien yang telah mengalami kerusakan sendi lutut, Kiki merekomendasikan operasi penggantian sendi lutut. Teknologi robotik kini telah mulai diterapkan dalam prosedur ini, teknologi ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi dengan lebih presisi dan mempercepat proses pemulihan. Dengan adanya teknologi ini, pasien dapat kembali beraktivitas dengan lebih cepat dan kualitas hidup mereka pun meningkat.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 11 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Agt 2024