Seminar Nasional IIM Surakarta: Dirut BPJS Kesehatan Prof. Ali Ghufron Ajak Mahasiswa Jadi Social Agent JKN

Kusumawati - Sabtu, 11 Oktober 2025 05:13 WIB
Seminar Nasional bersama BPJS kesehatan bertajuk “Mahasiswa sebagai Social Agent Program JKN” di Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta, Jumat (10/10). (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Institut Islam Mamba'ul 'Ulum (IIM) Surakarta menggelar seminar nasional yang menghadirkan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam kuliah umum bertajuk “Mahasiswa sebagai Social Agent Program JKN” di Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta, Jumat (10/10).

“Mahasiswa merupakan agen sosial yang dapat mengedukasi masyarakat, menggerakkan solidaritas, dan menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya Program JKN. Kehadiran Program JKN merupakan bukti nyata hadirnya negara dalam melindungi seluruh penduduk Indonesia melalui prinsip asuransi sosial,” ujar Ghufron.

Ghufron mengatakan, sejak berdiri pada 2014, Program JKN telah menjangkau 98,62 persen penduduk atau 282,75 juta jiwa per 1 Oktober 2025, menempatkan Indonesia di jajaran negara dengan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, serta jumlah peserta paling banyak.

Tak hanya menghadirkan perlindungan kesehatan, Program JKN juga memberikan dampak ekonomi signifikan. Ghufron menjelaskan, sepanjang tahun 2014 hingga 2024, BPJS Kesehatan menggelontorkan 1.087 triliun rupiah untuk pelayanan kesehatan, dengan 235 triliun rupiah di antaranya digunakan untuk penanganan delapan penyakit berbiaya katastropik seperti jantung, kanker, dan stroke.

Prof. Ghufron merasa prihatin karena banyak inovasi BPJS Kesehatan belum diketahui masyarakat, bahkan di kalangan akademisi. Ia mencontohkan aplikasi Mobile JKN yang menyediakan fitur lengkap, termasuk fitur darurat terbaru SOS yang bisa diakses dengan satu sentuhan.

“Inovasinya luar biasa. Mobile JKN saja, nanya apa aja ada di situ, jawabannya ada. Tapi belum tahu,” keluhnya.

Mendorong Implementasi Teologi Al-Ma'un dan Al-Maidah

Dalam seminar tersebut, Rektor IIM Surakarta, Dr. Edy Muslimin, menyambut baik hal ini dan mengajak mahasiswa IIM Surakarta dan STIKes Mamba'ul 'Ulum untuk mempraktikkan Teologi Al-Ma'un dan Teologi Al-Maidah dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kita ingin menginternalisasi teologi Al-Ma'un dan Al-Maidah ini kepada masyarakat, terutama umat Islam. Bagaimana ayat Al-Qur'an itu tidak hanya jadi koleksi di rumah, tapi dipraktikkan ternyata kita harus saling membantu," jelasnya.

Nampak antusiasme mahasiswa yang mencapai lebih dari 700 peserta dari IIM dan STIKes, bahkan meluber hingga ke luar ruangan, menunjukkan dukungan luas terhadap program JKN dan agenda sosial.

Dalam kesempatan yang sama, panitia seminar juga meluncurkan kegiatan sosial untuk menggalang dana guna mengadakan ambulans gratis yang akan digunakan untuk membantu masyarakat, sebagai wujud nyata penerapan nilai-nilai sosial tersebut.

Mewakili Wali Kota Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Retno Erawati Wulandari, menilai kehadiran Program JKN sejalan dengan semangat Kota Surakarta sebagai kota yang berpendidikan dan sehat.

Pemerintah Kota Surakarta juga terus berupaya menghadirkan kemudahan layanan agar setiap warga dapat mengakses kesehatan dengan layak. Retno menambahkan, melalui kolaborasi lintas sektor seperti ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS