Pemerintah Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi, Volume Jadi Prioritas Utama

Kusumawati - Selasa, 05 Agustus 2025 06:25 WIB
Sudaryono Wamentan RI (Istimewa)

JAKARTA (Soloaja.co) - Pemerintah mengambil langkah berani dan strategis dalam menjamin ketersediaan pupuk subsidi bagi petani di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, menanggapi kekhawatiran petani akibat lonjakan harga pupuk non-subsidi di pasar global, minggu lalu.

Harga pupuk dunia melonjak tajam karena berbagai faktor, mulai dari konflik geopolitik, fluktuasi harga gas alam, hingga pembatasan ekspor oleh negara-negara produsen.

Namun, Wamentan Sudaryono memastikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah memiliki komitmen kuat untuk menjamin pupuk subsidi tersedia dalam jumlah yang memadai.

"Presiden Prabowo telah memutuskan bahwa untuk pengadaan pupuk bagi petani, pupuk subsidi itu tidak berdasarkan anggaran, tapi berdasarkan volume," ujar Sudaryono.

Ia menjelaskan bahwa anggaran akan menyesuaikan dengan volume yang dibutuhkan petani, sehingga kenaikan harga bahan baku di pasar global tidak akan memengaruhi jumlah pupuk subsidi yang diterima.

Pendekatan berbasis volume ini, lanjut Sudaryono, bertujuan agar distribusi pupuk lebih adil dan stabil.

"Yang dijamin oleh negara itu adalah volumenya, bukan harganya. Jadi, naik turunnya harga di pasar global tidak akan memengaruhi jumlah pupuk subsidi yang diterima petani," tegasnya.

Pria yang juga dikenal sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia ini memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.

Kementerian Pertanian bersama PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan langkah konkret, termasuk memperkuat produksi dalam negeri, memperbaiki sistem distribusi, dan memastikan pupuk sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan.

Untuk mengatasi permasalahan distribusi, ia mendorong percepatan transformasi tata kelola pupuk dengan pendekatan digitalisasi agar sistem lebih transparan dan efisien.

"Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara lama. Dengan teknologi, kita bisa tahu daerah mana yang butuh pupuk, seberapa banyak, dan kapan harus dikirim," jelasnya.

Selain itu, Wamentan yang akrab disapa Mas Dar ini juga menambahkan bahwa pemerintah sedang mendorong diversifikasi sumber bahan baku pupuk untuk mengurangi ketergantungan pada beberapa negara saja.

Menjelang musim tanam utama di paruh kedua tahun 2025, pemerintah memprioritaskan stabilitas harga dan ketersediaan pupuk.

"Kami ingin memastikan petani bisa tetap tanam tanpa terbebani oleh lonjakan harga pupuk. Produksi pangan harus jalan terus," pungkasnya. Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan segera melaporkan jika ada keluhan terkait distribusi pupuk.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS