Pameran "Local Wisdom" Lahirkan Sinergi Seni Lintas Generasi di Solo
SOLO (Soloaja.co) - Di tengah gempuran modernisasi, seni rupa kembali menegaskan perannya sebagai penjaga identitas bangsa. Pameran Seni Rupa Sinergi #3, yang digelar di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) pada Senin (8/9/2025), menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal terus hidup dan berevolusi di tangan para seniman.
Mengusung tema "Local Wisdom: Lahirnya Kearifan Baru", pameran ini berhasil menyatukan perupa dari berbagai angkatan dan latar belakang, menciptakan sebuah harmoni visual yang memukau.
- Sanggar Sedulur Keluarga Wartoyo Langgeng, Dedikasi Ki Gondo Wartoyo Lestarikan Budaya
- Aries BM Menyapa Kaum Urban Lewat Karya Seni Rupa Monumen Kreweng
Dukungan Pemimpin, Apresiasi Tanpa Batas
Acara pembukaan pameran ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi momen inspiratif yang disaksikan langsung oleh Wali Kota Surakarta Respati Ardi dan Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung ekosistem seni dan budaya.
Momen paling berkesan adalah saat Wali Kota Respati Ardi memukul lonceng sapi sebagai simbol dimulainya pameran, diikuti dengan aksi melukis bersama di atas kanvas. Tindakan ini bukan sekadar partisipasi, melainkan pesan kuat bahwa pemimpin dekat dengan rakyatnya, termasuk para seniman.
“Pemerintah Kota Surakarta mendukung penuh agar kegiatan semacam ini terus tumbuh, sehingga seni rupa semakin dekat dengan masyarakat.” kata Wali Kota Respati.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Sukoharjo yang mendukung penuh kegiatan Seni. “Pameran ini adalah ruang yang menyatukan kreativitas, kearifan lokal, dan kolaborasi lintas generasi,”.
- KONI Sukoharjo Gelar Diskusi Bahas Perda Olahraga Terbaru
- Diserbu Pertanyaan Kritis Mahasiswa, Gubernur Jateng: Pemimpin Harus Jujur dan Melayani
Warisan yang Terus Dihidupkan
Pameran ini menampilkan 50 karya dari para alumni Seni Rupa ISI Surakarta. Menurut kurator Gigih Wiyono, karya-karya yang dipamerkan menyuguhkan "estetika paradoks," di mana keindahan lahir dari kontradiksi dan pengalaman estetik yang mengejutkan.
Lebih dari sekadar ajang pameran, Sinergi #3 juga menjadi panggung penghormatan. Tiga kanvas kosong khusus dipersembahkan untuk tiga perupa yang telah berpulang: Alm. Bagus Gulit, Alm. Budi Sutopo, dan Almh. Dr. Endang Widiyastuti. Keberadaan kanvas kosong ini melambangkan perjalanan hidup mereka yang tak lekang oleh waktu dan dedikasi abadi mereka di dunia seni rupa.
Pameran ini menjadi pengingat bahwa seni adalah cermin dari jiwa masyarakat. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, seni rupa di Solo dan sekitarnya diharapkan terus berkembang, menjadi media refleksi, dan sarana untuk menjaga identitas bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.