Keprihatinan Tragedi Kanjuruhan, Eva Yuliana Minta Usut Tuntas
SOLO (Soloaja.co) - Tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang bukan hanya tragedi bagi Sepakbola Indonesia, tapi merupakan tragedi bagi bangsa Indonesia.
Menurut data resmi pemerintah, korban meninggal sebanyak 125 orang yang terdiri dari 123 penonton dan dua anggota polisi. Juga terdapat ratusan korban luka.
- Polres Sukoharjo dan Relawan Saber, Antarkan Nenek Sebatang Kara Pulang Kampung ke Padang
- Peresmian Gedung MPN Pemuda Pancasila, Kapolri Serukan Pentingnya Persatuan-Kesatuan
Merespon insiden tersebut, pimpinan fraksi NasDem DPR RI dan anggota komisi 3 Eva Yuliana menyatakan keprihatinan dan meminta pemerintah bergerak cepat untuk mengusut tuntas akar dari insiden ini.
“Saya meminta kepada tim investigasi yang dibentuk oleh pemerintah segera melakukan investigasi dan penyelidikan secara menyeluruh, cepat dan bisa diumumkan kepada publik,” ujar Eva dalam keterangan tertulisnya.
- Tragedi Stadion Kanjuruhan, Presiden Minta Liga 1 Dihentikan
- Tragedi Sepak Bola Paling Tragis di Dunia Dalam Sejarah, Stadion Kanjuruhan Nomor 2
“Kejadian ini seperti perfect storm, dari mulai fans, pengamanan, panitia pelaksana, operator liga, federasi, pengamanan, pihak tv semua memiliki andil dalam insiden yang memilukan ini,” lanjut politisi asal Solo tersebut.
Tim yang terbentuk harus memulai penyelidikan dari hulu sampai ke hilir, supaya kita mengetahui akar permasalahan ada dimana.
“Seperti yang terkabarkan, Polisi setempat (Polres Malang) sudah merekomendasikan pertandingan dipindah ke sore hari, karena tingginya rivalitas antara arema dan persebaya, namun rekomendasi tersebut tidak terlaksana,” ujar Eva.
- Transparansi Investigasi, Diah Warih Dukung Usut Tuntas Tragedi Stadion Kanjuruhan
- Sampaikan Duka Cita Korban Kanjuruhan, Kapolri Menawarkan Putra Korban Masuk Polisi
“Fakta-fakta seperti ini yang saya dorong harus digali, sehingga temuan nantinya betul betul bisa memenuhi rasa keadilan bagi keluarga korban, dan juga bisa memberikan rekomendasi tentang safety procedure dalam pertandingan sepakbola kedepannya,” lanjut Eva.
“Semua pihak harus melakukan introspeksi, banyak anak muda yang kehilangan masa depannya. Banyak juga anak-anak yang kehilangan orangtuanya, ini tragedi besar. Kita harus belajar agar tragedi seperti ini tidak terulang kembali,” pungkas Eva.