Hadapi Gejolak, Wagub Taj Yasin Ajak Masyarakat Jawa Tengah Beristigfar dan Bersatu
SEMARANG (Soloaja.co) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memaknai gejolak unjuk rasa yang terjadi belakangan ini sebagai sebuah musibah. Menurutnya, musibah ini adalah teguran dari Tuhan agar seluruh elemen masyarakat di Jawa Tengah introspeksi diri.
Hal ini disampaikan Gus Yasin saat menghadiri forum doa bersama dan istigotsah untuk kedamaian di Wisma Perdamaian Semarang, Minggu malam (31/8/2025). Acara ini diinisiasi oleh pemuda lintas iman, sebagai wujud kepedulian atas situasi yang berkembang.
- Patroli Gabungan Pulihkan Kondisi Solo, Korem 074/Warastratama Pimpin TNI, Polri, dan Masyarakat Jaga Keamanan
- Transformasi Digital Indonesia: Telkom Luncurkan AI Center of Excellence
"Ini musibah, musibah itu bisa berbentuk ujian, teguran. Dan hari ini kita diberi teguran, diperingatkan oleh Allah SWT. Mari kita mawas diri," kata Gus Yasin.
Istigfar, Kunci Saling Memaafkan
Gus Yasin mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang berada di pemerintahan provinsi, untuk beristigfar dan memohon ampunan. Ia meyakini, dari istigfar itulah akan muncul rasa saling memaafkan dari hati nurani, yang kemudian melahirkan jiwa nasionalisme.
"Maka mulai malam ini kami mengingatkan semuanya untuk istigfar. Dari istigfar itulah muncul rasa dari hati nurani untuk saling memaafkan, ketika muncul hati saling memaafkan, maka yang muncul adalah jiwa nasionalisme," imbuhnya.
- Jaga Kedamaian, OKP Lintas Iman Jateng Serukan 7 Poin Pernyataan Sikap
- Dari Jawa Tengah, Pesan Damai Lintas Agama Bergema untuk Indonesia
Ia menambahkan bahwa peradaban Nusantara dibangun di atas kedamaian dan kegotongroyongan, yang merupakan ciri khas Jawa Tengah. Namun, hal itu hanya akan terwujud jika semua pihak ikhlas dan saling rida.
Jaga Kerukunan dan Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Gus Yasin juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang semakin membaik dengan banyaknya investor yang datang. Ia mengajak masyarakat untuk mensyukuri nikmat tersebut dengan menjaga kerukunan dan perdamaian.
"Kami atas nama pribadi dan pemerintah Jawa Tengah tentu minta maaf atas pelayanan kami yang belum maksimal. Saya yakin jenengan semua akan mengingatkan dengan cara-cara yang diatur oleh UU," tutup Gus Yasin, mengingatkan bahwa penyampaian pendapat tetap harus mematuhi aturan yang berlaku demi menjaga keamanan dan ketertiban.