Bupati Wonogiri Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan Untuk Relawan Saat Apel Siaga Bencana

Kusumawati - Selasa, 25 November 2025 15:34 WIB
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyerahkan santunan kematian untuk ahli waris relawan (Soloaja)

WONOGIRI (Soloaja.co) — Pemerintah Kabupaten Wonogiri menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan sosial dan kesiapsiagaan bencana secara simultan.

Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyerahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris almarhum Samsudin di sela-sela Apel Siaga Bencana yang digelar BPBD Wonogiri di Alun-Alun Wonogiri, Selasa (25/11).

Penyerahan santunan ini disaksikan oleh ratusan peserta apel dan relawan, serta relawan kebencanaan.

Almarhum Samsudin tercatat sebagai peserta Program BPJS Ketenagakerjaan, baik sebagai pekerja rentan (periode Oktober 2025 – November 2025) maupun sebagai karyawan KSPPS Berkah Mandiri Terpercaya (Januari 2018 – November 2025).

Ahli waris almarhum, Sriyatun, berhak menerima total santunan sebesar Rp54.072.920,-, yang rinciannya terdiri dari:
* Santunan Berkala: Rp12.000.000
* Santunan Kematian: Rp20.000.000
* Biaya Pemakaman: Rp10.000.000
* Jaminan Hari Tua (JHT): Rp12.072.920

Penyerahan ini menjadi wujud nyata bahwa Program BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai perlindungan jaminan sosial, terutama bagi pekerja rentan, sekaligus meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

Di lokasi yang sama, Bupati Setyo Sukarno memimpin Apel Siaga Bencana untuk memastikan kesiapan tim menghadapi musim penghujan yang identik dengan risiko bencana, khususnya tanah longsor di Wonogiri.

Bupati Setyo Sukarno menjelaskan bahwa Pemkab telah berupaya maksimal dalam mempersiapkan tim SAR dan tim tangguh bencana.

"Wonogiri ini termasuk wilayah yang rawan bencana, sehingga tentunya kita bersama Kepala BPBD mempersiapkan tim SAR dan tim tangguh bencana untuk bersiap-siap menjelang musim penghujan ini," tegas Bupati.

Terkait perlindungan relawan kebencanaan, Bupati Setyo Sukarno mengungkapkan bahwa Pemkab Wonogiri telah mengalokasikan dana untuk membayar iuran atau premi BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, termasuk relawan tim SAR di Kabupaten Wonogiri.

"Kita kan kemarin ada dana APBD untuk membantu iuran ataupun premi teman-teman pekerja yang rentan pada kecelakaan, salah satunya dari tim SAR kita di Kabupaten, relawan-relawan sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.

Sementara itu Teguh Wiyono, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta mengatakan bahwa musibah dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Seperti musibah yang mengakibatkan meninggal dunia yang dialami bapak Samsudin relawan BPBD Wonogiri.

Seperti diketahui dengan terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, ahli waris dari peserta yang mengalami kasus meninggal dunia diberikan santunan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan, almarhum baru terdaftar 2 bulan sebagai relawan mendapatkan manfaat bantuan pemakaman sebesar Rp10 juta.

“Kami memahami bahwa kehilangan keluarga tercinta tak dapat tergantikan oleh apapun, namun santunan yang kami berikan ini diharapkan bisa membantu keluarga yang ditinggalkan untuk menata hidup ke depan lebih baik lagi dari segi ekonomi," ucapnya.

Teguh menghimbau kepada seluruh pengusaha dan pekerja baik penerima upah, bukan penerima upah, pekerja jasa konstruksi, Non Aparatur Sipil Negara serta Pekerja Migran Indonesia untuk memproteksi diri dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Hal ini merupakan bukti nyata negara hadir untuk memberikan kepastian perlindungan atas risiko sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas teguh.

Fuad Wahyu Pratama, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, mengamini pentingnya jaminan santunan bagi relawan yang aktif tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

"Memang belum semua relawan yang tergabung dalam FPRB cover dari BPJS. Harapan kami di tahun 2026, terutama pada masa-masa risiko kebencanaan tinggi seperti kemarau (bahaya kebakaran) dan hidrometeorologi (banjir dan longsor), mayoritas relawan FPRB kami nanti bisa terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Fuad.

Bupati Setyo Sukarno optimis, melalui dukungan dana tak terduga (BTT) sebesar Rp5 miliar di tahun 2025 yang telah digunakan untuk pembangunan dan kebutuhan lain, Pemkab akan terus mengupayakan jaminan perlindungan bagi seluruh pekerja dan relawan di Wonogiri.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS