BAZNAS Sukoharjo Serahkan Bantuan RTLH Rp 234,5 Juta
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sukoharjo menyalurkan Bantuan rehab Rumah Tidak layak Huni (RTLH). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani di sejumlah lokasi, dengan bantuan rehab RTLH mencapai Rp234,5 juta.
Bantuan rehab RTLH sendiri disalurkan di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Baki, Polokarto, Kartasura, Bendosari, dan Kecamatan Mojolaban. Nilai bantuan yang disalurkan sendiri tidak sama, dimana nilai bantuan terkecil adalah Rp3 juta untuk renovasi rumah, kemudian ada pembuatan jamban Rp5 juta, dan rehab RTLH mulai Rp7,5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta, dan Rp20 juta.
- Sains Club SD Muh PK Kottabarat Membuat Ekoenzim dari Olahan Sampah Organik
- Embarkasi Solo Pulangkan 8 Calon Haji Karena Sakit Tua
“Saya harap bantuan rehab ini dimanfaatkan betul untuk membangun rumah agar layak huni. Nanti hasil rehab rumahnya dilaporkan melalui desa masing-masing,” kata Bupati.
Bupati mengatakan, selama ini ada permohonan bantuan yang masuk ke Bupati dan diteruskan ke Baznas. Sebelum bantuan diberikan, terlebih dahulu Baznas melakukan survei ke lokasi untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran.
- Gus Nabil Haroen : Pancasila sebagai Nilai Utama Kekuatan Nasionalis dan Religius Indonesia
- UNS Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global
“Memang sengaja datang langsung ke beberapa lokasi untuk melihat langsung kondisi rumah yang mendapat bantuan. Dari pantauan ini diketahui jika masih banyak rumah yang tidak layak huni sehingga benar-benar butuh dibantu. Dinding masih dari “gedhek”, lantai masih ada yang dari tanah, tidak punya kamar mandi, dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Sukoharjo, Sardiyono, menyampaikan bahwa Baznas telah melakukan survei sebelum bantuan diberikan. Menurutnya, survei dilakukan untuk memastikan kondisi calon penerima benar-benar memenuhi syarat sebagai penerima bantuan rehab RTLH.
“Soal nilai bantuan yang berbeda, memang hal itu ditentukan berdasarkan survei di lapangan. Tergantung kondisi rumah masing-masing,” ujarnya.