Banjir Landa Semarang, Demak, dan Grobogan, BPBD Jateng all Out
SEMARANG (Soloaja.co) - Curah hujan yang tinggi dan merata di sejumlah wilayah Jawa Tengah menyebabkan genangan dan banjir di beberapa lokasi, terutama di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Di Kota Semarang, banjir mulai merendam kawasan Kaligawe dan Genuk sejak Rabu malam (22/10/2025).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat menangani dampak bencana tersebut. Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas C Penanggungan, mengatakan timnya telah dikerahkan untuk mendampingi penanganan banjir di Semarang.
“Sudah dari kemarin, sejak kejadian banjir, teman-teman BPBD provinsi sudah membantu. Istilahnya sebagai pendamping teman-teman BPBD Kota Semarang beserta rekan-rekan relawan, TNI, Polri, juga masyarakat,” kata Bergas di kantor BPBD Jateng, Kamis (23/10/2025).
- KAI Daop 6 Terapkan Aturan Baru Penggunaan Powerbank di Kereta Api, Kapasitas Diperketat
- UMKM Jangan Terjebak Pinjol Ilegal, Manfaatkan KUR!
Logistik Disalurkan, Penanganan Pompa Dioptimalkan
Meskipun belum banyak warga yang mengungsi hingga Rabu malam, bantuan logistik telah didistribusikan BPBD Jateng sejak tadi malam.
Selain bantuan logistik, penanganan jangka pendek difokuskan pada pengerahan mobil pump di Rumah Pompa Tenggang dan Sringin, Kota Semarang. Mobil pump sudah beroperasi di Kali Tenggang, sementara mobilisasi menuju Sringin masih diupayakan karena akses yang sulit.
Bergas menjelaskan, kawasan cekungan seperti Semarang sangat bergantung pada sistem pompa air. Rumah Pompa Tenggang (untuk Kaligawe) memiliki enam mesin dan Rumah Pompa Sringin (untuk Genuk) memiliki lima mesin. Namun, saat ini, hanya dua mesin di masing-masing rumah pompa yang aktif karena sisanya sedang dalam proses peningkatan kapasitas (upgrading) dari berbahan bakar solar menjadi listrik.
“Proses upgrading oleh BBWS ini sebagai solusi jangka panjang agar enam pompa di Tenggang dan lima pompa di Sringin bisa aktif semuanya dan berjalan maksimal,” jelas Bergas.
- Dukung 'Pesantren Obah' Jateng, FISIP UNDIP Dorong Santri Kuatkan Isu Kesetaraan Gender
- Polres Sukoharjo Luncurkan 'SIMKU', Ingatkan Masa Berlaku SIM Via Whatsapp
Kapasitas Pompa Jadi Persoalan Mendasar
Menurut Bergas, persoalan mendasar dari banjir tahunan di wilayah cekungan seperti Semarang adalah kapasitas pompa yang belum maksimal. Antisipasi agar banjir tidak meluas sangat tergantung pada kinerja pompa yang saat ini sedang bekerja, serta faktor cuaca.
Selain Semarang, BPBD Jateng juga memantau kondisi banjir di Grobogan dan Demak, serta beberapa kejadian tanah longsor akibat hujan lebat di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada menghadapi masa peralihan musim yang rentan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.
Di kawasan Kaligawe, seorang sopir truk, Saefudin (50), mengaku sempat terjebak banjir. Meski begitu, ia mengapresiasi upaya pemerintah. "Harapannya ya tetap lancar, biar pemerintah cepat mengatasi kendala seperti ini. Sekarang kan sudah mulai disedot, itu sudah bagus. Sudah ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya.