Dukung 'Pesantren Obah' Jateng, FISIP UNDIP Dorong Santri Kuatkan Isu Kesetaraan Gender
SEMARANG (Soloaja.co) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP UNDIP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, "Pesantren Obah," melalui kegiatan pengabdian internasional.
Kegiatan ini bertujuan menginspirasi para santri agar berani mengejar pendidikan tinggi hingga ke luar negeri dan menyebarkan nilai-nilai Islam moderat.
Kegiatan terbaru dilaksanakan di Pesantren Al Kamal, Kebumen, melibatkan 160 peserta dari siswa MA, SMK, MTs, dan para guru. Sebelumnya, program serupa telah sukses digelar di MTsN 3 Tegal dengan melibatkan lebih dari 600 peserta.
- Polres Sukoharjo Luncurkan 'SIMKU', Ingatkan Masa Berlaku SIM Via Whatsapp
- UMKM Jangan Terjebak Pinjol Ilegal, Manfaatkan KUR!
Dukungan Beasiswa Gubernur Jateng
Dalam forum tersebut, Wahid Abdulrahman, anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, menegaskan komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) melalui program "Pesantren Obah."
"Pak Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakilnya Taj Yasin Maimoen memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas santri dan pesantren dengan berbagai program yang dikemas dalam 'Pesantren Obah.' Di dalamnya ada program beasiswa untuk santri dan pengasuh pesantren bisa kuliah ke luar negeri," kata Wahid.
Program beasiswa yang diluncurkan saat Hari Santri Nasional (HSN) pada 21 Oktober 2025 di Kudus ini mulai berlaku tahun 2026. Beasiswa mencakup S1 dalam negeri (UKT semester 1-8) untuk bidang sains, teknologi, kedokteran, hingga keislaman, serta beasiswa vokasi dan S1 luar negeri untuk bidang saintek dan double degree di negara tujuan seperti Turki, Jepang, Korea Selatan, dan China.
- Rahasia Sehat di Balik Langkah Mundur: Manfaat Jalan Retro yang Jarang Diketahui
- Dubes Inggris Bertemu Gubernur Lutfi Tertarik Potensi Industri Hijau
Tingkatkan Kesetaraan Gender dan Visi Global
FISIP UNDIP dalam kegiatannya di Pesantren Al Kamal menghadirkan Dr. Nor Ismah dari National University of Singapore sebagai pembicara utama. Dr. Nor Ismah membahas pentingnya kesetaraan gender dan peran pendidikan tinggi dalam menciptakan peluang yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya perempuan di lingkungan pendidikan keagamaan.
Dosen FISIP UNDIP, Nuriyatul Lailiyah, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi UNDIP untuk memberikan manfaat luas kepada masyarakat serta menginspirasi santri untuk studi di luar negeri, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
"Keberadaan santri di luar negeri juga sangat diharapkan untuk berdakwah terkait Islam Moderat sekaligus menjadi pengajar bagi diaspora," ujar Nuriyatul.
Antusiasme tinggi para santri di Tegal dan Kebumen, yang ditunjukkan melalui diskusi aktif, memperkuat keyakinan bahwa program ini tidak hanya menyebarkan nilai-nilai SDGs terkait pendidikan berkualitas dan kesetaraan gender, tetapi juga mencetak generasi santri yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sebelumnya menyatakan, melalui "Pesantren Obah," sebanyak 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan mendapat perhatian penuh dari pemerintah provinsi.