Hari Kucing Sedunia, Rumah Difabel Meong Kampanye Stop Buang Kucing
SOLO (Soloaja.co) - Rumah Difabel Meong, komunitas pecinta kucing, gencar melakukan kampanye stop buang kucing. Bertepatan dengan peringatan hari kucing sedunia yang jatuh pada 8 Agustus.
Hening Yulia, Founder Rumah Difabel Meong mengatakan setiap tahun terdata ada ratusan ekor kucing yang dibuang di jalanan di Solo Raya.
- Desa Plumbon Dicanangkan Sebagai Kampung Tangguh Anti Narkoba Polres Sukoharjo
- Satlantas Polres Sukoharjo Sosialisasikan Perubahan Ujian SIM C, Ini Lima Rintangan Yang Diberlakukan
"Tahun 2022 kami mencatat ada 900 an ekor kucing yang dibuang di jalanan, sebagian besar kitten (anak kucing), kami ingin mengedukasi agar tidak membuang kucing, solusinya untuk memperlambat pertumbuhan kucing dengan kebiri," kata Hening Yulia, saat acara peringatan hari kucing sedunia, di Solo, Selasa 8 Agustus 2023.
Hening menambahkan data kucing dibuang, pada tahun 2019 ditemukan ada 700 an ekor/tahun, Tahun 2020 sebanyak 800 an ekor/tahun, tahun 2021 sebanyak 1.200 an ekor/tahun, dan tahun 2022 sebanyak 900 an ekor/tahun.
"Data acak yg sengaja kami buat bersumber dari postingan dari semua grup sosmed, WA grup, laporan masuk catsroom Rumah Difabel Meong dan Pengaduan relawan." Imbuh Hening.
- Satlantas Polres Sukoharjo Sosialisasikan Perubahan Ujian Praktik Sim C
- Parkland Podomoro Karawang Hadirkan Area Bisnis La Promenade, Shophouse Paling Prospektif di Gerbang Kota Karawang
Untuk tahun 2021 terjadi lonjakan karena pandemi covid, sebagian besar orang terdorong fokus pada kesehatan dan cenderung abai dengan hewan peliharaan, bahkan sampai ada sikap pembuangan.
Lonjakan ini untungnya diiringi dengan banyaknya permintaan adopsi kucing kecil dari masyarakat. Rata-rata alasan mereka pingin punya peliharaan, jenuh di rumah. Mungkin karena banyak yang di rumah dan sekolah juga libur.
- Program Police Go To School, Polres Sukoharjo Ajak Siswa Rajin Belajar dan Jauhi Kenakalan Remaja
- Cabor Petanque Sumbang Emas Pertama Sragen di Ajang Porprov Ke - XVI di Jepara
Kebiri menjadi jawaban penting dan inti pada kendali populasi untuk menahan lajunya pembuangan kucing. Rumah difabel meong bermarkas di Gentan, Baki Sukoharjo, dan memiliki catsroom atau rumah penampungan kucing difabel di Grogol Sukoharjo.
"Kami akan terus memaksimalkan suara untuk berteriak Stop Buang Kucing di manapun kami berkegiatan. Pokoknya ada tempat dan kesempatan, pasti teriak, pasti edukasi." Pungkasnya.