Wagub Jateng Taj Yasin Tinjau Rumah Pompa, Percepatan Pengadaan Pompa Baru

Senin, 27 Oktober 2025 17:13 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000963776.jpg
Wagub Jateng cek pintu air (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), meninjau langsung operasional rumah pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang, Kota Semarang, pada Senin (27/10/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya intensif Pemerintah Provinsi Jateng yang juga dikoordinasikan dengan Gubernur Ahmad Luthfi, untuk memastikan air banjir dapat segera terbuang ke laut.

Dalam peninjauan yang didampingi oleh sejumlah pejabat, termasuk Asisten II Setda Provinsi Jateng, Kepala Dinas Pusdataru, dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Wagub menemukan bahwa kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan sudah berfungsi menampung air, namun belum bekerja secara optimal.

"Memang sudah berfungsi, namun belum maksimal karena saluran pembuangannya belum ada—pompanya belum terpasang,” ujar Taj Yasin.
Saat ini, total pompa yang beroperasi di Rumah Pompa Kali Sringin, termasuk pompa portable, bekerja menyedot air dengan kapasitas 6.570 liter per detik.

Koordinasi dengan Kementerian PU

Taj Yasin menjelaskan bahwa masalah pengadaan pompa untuk mengoptimalkan kolam retensi ini telah menjadi pekerjaan rumah sejak Mei lalu. Oleh karena itu, Pemprov Jateng akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mempercepat pengadaan pompa baru.

“Kita segera koordinasi dengan Kementerian PU ya untuk mempercepat pengadaan pompa. Setelah itu, kita baru berupaya mencari pompanya, karena pompa milik Pemprov maupun BBWS saat ini sudah difokuskan untuk menyedot air di darat agar bisa dibuang ke laut,” jelasnya.

Jika kondisi banjir mendesak dan penanganan belum optimal, Wagub membuka opsi untuk meminjam pompa tambahan dari daerah tetangga. “Kalau memang sangat dibutuhkan, kita bisa minta bantuan dari Demak atau daerah tetangga untuk meminjam pompa tambahan agar air bisa segera dibuang ke laut,” tambahnya.

Pengendalian Debit Air di Sungai Tenggang

Meskipun kolam retensi sudah menampung air, Wagub menekankan pentingnya peningkatan pengendalian air. Pompa-pompa utama belum dioperasikan secara maksimal karena intensitas hujan yang masih tinggi.

"Kekhawatiran kita, jika air ini disedot terlalu cepat, justru bisa menyebabkan luapan di Sungai Tenggang," ungkap Wagub. Untuk mengantisipasi luapan tersebut, ia telah memerintahkan tim Pusdataru dan BPBD untuk mencari bantuan pompa tambahan di pintu keluar kolam resapan menuju laut.

Berdasarkan data dari BBWS Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di empat titik utama penanganan banjir Kota Semarang—Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru—mencapai angka impresif 30.360 liter per detik. Kapasitas ini mencakup pompa eksisting, pompa peremajaan, dan dukungan mobile pump dari berbagai BBWS dan DPU Kota Semarang.