UNS Tuan Rumah Rapat Kerja Pimpinan FKIP se-Indonesia

Minggu, 30 Januari 2022 09:42 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20220130-WA0028.jpg

SOLO (Soloaja.co) - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho secara resmi membuka secara resmi rapat kerja pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) se-Indonesia, di UNS Inn, Sabtu 29 Januari 2022.

Rapat kerja tersebut dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Iwan Syahril, Ph.D.; dan Ketua Forkom FKIP se-Indonesia, Prof. Mahdum, dan 32 dekan FKIP dari Sabang sampai Merauke. 

Dalam sambutannya, Dekan FKIP UNS, Dr. Mardiyana menyampaikan bahwa mulai 1 April 2022, program studi yang ada di kependidikan akan diakreditasi oleh lembaga akreditasi mandiri kependidikan. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi untuk menyamakan persepsi mengenai persiapan dari masing-masing universitas agar mempunyai kualitas unggul.

“Kita saling bekerja sama, memotivasi, dan saling memberikan pencerahan terkait tata kelola pelaksanaan program-program di FKIP, khususnya dalam menyiapkan SDM guru. Kondisi daerah sangat berbeda, permasalahan pun sangat berbeda. Misal di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi pasti ada perbedaan sehingga perlu ada kebijakan sesuai kondisi di lapangan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Dekan FKIP se-Indonesia,  Prof. Mahdum juga menitikberatkan untuk menyamakan persepsi dan memperkuat sinergitas pimpinan FKIP. Dalam rapat tersebut, ia menyampaikan terdapat empat pokok bahasan utama. Salah satunya peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam sinergi akselerasi tentang pengembalian _learning loss_ selama Covid-19.

“Guru ke depan harus mempunyai kekuatan literasi, khususnya keterampilan sosial awareness dan komunikasi. Siswa kita juga perlu diberikan semacam  kekuatan seperti peningkatan digital skill dan kreativitas,” kata Prof. Mahdum.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming juga turut menyambut kegiatan rapat kerja tersebut. Gibran yang memberikan sambutan melalui video menyampaikan bahwa guru mau tidak mau harus menggunakan teknologi yang ada untuk memperlancar proses pembelajaran karena dampak Covid-19.

“Berikan contoh yang baik bagi anak-anak karena kita menghadapi kehidupan yang berubah sangat cepat. Revolusi industri juga mengubah peranan atau tugas guru. Saya menyambut baik forum ini,” tutur Gibran.

Ia berharap agar kegiatan ini menghasilkan rekomendasi penting dalam dunia kependidikan di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho. Ia mengatakan bahwa seluruh elemen dalam sebuah institusi Pendidikan harus sigap menghadapi berbagai problematika yang hadir, salah satunya arus perubahan yang sangat cepat.

“Nampaknya kebutuhan akan sekolah masa depan yang dihuni insan-insan intelektual muda akan bekerja dengan memadukan ilmu pengetahuan dan kecerdasan digital melalui pembelajaran kreatif dan eksploratif. Oleh karena itu, marilah kita persiapkan para calon guru dan guru untuk menjadi penghuni sekolah masa depan tersebut. Salah satunya dengan memberikan kemerdekaan dan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk belajar dan merancang masa depan siswanya,” ungkap Prof. Jamal.

Sebelum mengakhiri sambutan dan membuka acara, Prof. Jamal berpesan agar Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus mampu menghadirkan program dan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan guru dan sekolah masa depan.