Taman Ratu Maulidya
Minggu, 06 April 2025 22:41 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Semarak Idul Fitri 2025 di Desa Purbayan, Baki, Sukoharjo terasa sangat istimewa. Ormas Tikus Phiti Hanata Baris (TPHB) yang dipimpin Tuntas Subagyo sukses menggelar rangkaian kegiatan mulai dari Lomba Takbiran, Bazar Ramadhan, hingga Halal Bihalal akbar yang menyedot ribuan warga.
Tuntas Subagyo, tokoh masyarakat yang juga Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk menyemarakkan malam kemenangan, tetapi juga sebagai wujud nyata pelestarian budaya dan penguatan nilai kebersamaan di tengah masyarakat.
“Tradisi takbiran adalah warisan budaya yang adi luhung. Kami ingin generasi muda tidak melupakan jati dirinya di tengah era digital. Justru teknologi harus kita gunakan untuk menebar kebaikan dan menjaga akar budaya kita,” jelas Tuntas.
Dukungan terhadap acara ini datang dari berbagai pihak. Dalang kondang Ki Jatmiko Anom Suroto serta Sekjen PKR, Sigit Prabowo, turut hadir dan memberikan apresiasi atas konsistensi Tuntas dalam melestarikan tradisi lokal.
Acara Halal Bihalal 2025 yang digelar Minggu (6/4/2025) di Taman Ratu Maulidya, Dukuh Tempel, juga berlangsung meriah. Dihadiri lebih dari 1.000 warga dari tiga RT di RW 2, acara ini menjadi pesta ketupat dan silaturahmi yang hangat. Suparjo, Ketua RW 2 Dukuh Tempel, menyatakan kebanggaannya terhadap sosok Tuntas.
“Warga sangat antusias. Kami bersyukur memiliki tokoh seperti Pak Tuntas, yang bukan hanya peduli pada budaya, tetapi juga sangat dermawan dan dekat dengan masyarakat,” ungkap Suparjo.
Dalam setiap momen Lebaran, sajian ketupat menjadi simbol penting. Bukan sekadar hidangan, tapi juga mengandung makna mendalam: "Lebaran berarti leburan" — momentum untuk saling memaafkan dengan lapang dada.
Tuntas sendiri dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial dan budaya. Setiap tahun, ia rutin memberikan santunan kepada warga sekitar, terutama selama bulan Ramadhan. Rangkaian kegiatan seperti lomba takbiran dan bazar pasar murah sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinanti warga.
"Ini bukan sekadar acara, tapi bagian dari perjuangan menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Kita ingin tradisi dan budaya tetap hidup di tengah arus modernitas,” ujar Tuntas.
Halal bihalal kali ini juga dimeriahkan oleh kehadiran budayawan Sujiwo Tejo, grup musik gamelan Kyai Kanjeng pengiring Cak Nun, serta KH Budi Harjono, kyai sekaligus seniman dari Pondok Pesantren Al-Ishlah, Tembalang. Acara berlangsung sejak sore hingga malam, menjadi penutup manis dari rangkaian perayaan Idul Fitri 2025 yang penuh makna dan nuansa kultural.
Bagikan
Verfak
9 bulan yang lalu