Tokoh Masyarakat Solo Kecam Aksi Anarkis, Minta Warga dan Pendemo Jaga Marwah Kota Budaya

Minggu, 31 Agustus 2025 23:05 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000763491.jpg
Dr BRM Kusumo Putro, tokoh masyarakat Kota Solo yang juga advokat dan budayawan (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Aksi anarkis yang terjadi di Solo pada Jumat (30/08) malam mendapat kecaman keras dari Dr. BRM Kusumo Putro, tokoh masyarakat Solo yang eksis memperjuangkan hukum, budaya dan sosial. Ia sangat menyayangkan kerusakan parah yang ditimbulkan, mulai dari perusakan lampu lalu lintas, fasilitas umum hingga pembakaran kantor DPRD Kota Surakarta dan pos polisi.

Dalam pernyataannya, Kusumo Putro menegaskan bahwa ia tidak melarang siapapun untuk berdemo, karena menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi undang-undang. Namun, ia melihat aksi kali ini berbeda dan mengarah pada tindakan anarkis yang merusak.

"Saya minta juga kepada adik-adikku, saudara-saudaraku, baik itu masyarakat umum maupun pelajar, mahasiswa, silakan menyatakan pendapat di depan umum. Tapi, sekali lagi saya ingatkan dan saya peringatkan keras: Jangan rusak kota kami!" tegas Kusumo yang dikenal sebagai advokat kondang.

Solo, Kota Budaya yang Terluka

Menurut Kusumo Putro yang juga Ketua Forum Budaya Mataram, aksi perusakan ini telah merusak citra Solo sebagai kota budaya yang penuh kesantunan. Ia khawatir keamanan dan kenyamanan warga yang telah dibangun selama puluhan tahun hancur dalam semalam.

"Banyak branding di kota kami yang saat ini seakan hilang begitu saja. Keamanan hancur, kenyamanan warga sudah mulai terganggu, dan kegiatan perdagangan juga mereka terganggu," tambahnya.

Kusumo Putro juga mengingatkan bahwa jika aksi anarkis kembali terjadi dan mengganggu ketentraman warga, maka masyarakat Solo tidak akan tinggal diam.

"Apabila nanti ada demo di Solo lagi dan ternyata lebih mengarah kepada kerusuhan yang sifatnya merusak sehingga membuat ketenteraman warga kota terganggu, maka jangan salahkan kami ketika kami juga akan bergerak," imbuhnya.

Ia menekankan bahwa gerakan tersebut hanya memiliki satu tujuan, yaitu menjaga kedamaian dan kenyamanan kota. "Kami tidak berpihak kepada siapapun, kami hanya ingin kota kami damai, warga kota kami nyaman, tentram," katanya.

Kusumo menambahkan saat peristiwa tersebut ia juga memantau langsung dan menyaksikan aksi aksi anarkis terjadi di kota Solo. 

Imbauan untuk Aparat dan Pemerintah

Selain mengimbau warga dan pendemo, Kusumo Putro juga memberikan pesan kepada aparat dan pemerintah. Ia meminta kepolisian untuk tidak bersikap represif dan tidak menggunakan kekerasan dalam menangani demo.

"Saya minta juga Kepolisian jangan terlalu keras untuk menangani demo. Jangan gunakan senjatamu untuk menyakiti masyarakat. Ambil langkah-langkah yang baik dalam menyikapi adik-adik kita," pesannya.

Kepada pemerintah, ia juga meminta untuk tidak hanya sekadar bicara, tetapi juga memperbaiki diri. "Pemerintah harus memperbaiki diri. Apa yang salah dari DPR maupun pemerintah harus diperbaiki," tutupnya.