Sinergi TNI-Polri dan Pemkab Wonogiri, Waspada Aksi Anarkis Lintas Daerah
WONOGIRI (Soloaja.co) - Ratusan personel gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait menggelar Apel Kesiapsiagaan Cipta Kondisi (Cipkon) di Halaman Pendopo Kabupaten Wonogiri, Minggu (31/8).
Apel yang melibatkan sekitar 1.500 personel ini dipimpin langsung oleh Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, bersama Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Edi Ristriyono dan Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo.
Apel ini merupakan wujud komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Wonogiri. Bupati Setyo Sukarno menyampaikan rasa terima kasihnya atas sinergi yang terjalin.
- Bali Annual Telkom International Conference 2025 Resmi Dibuka, Fokus pada Masa Depan Konektivitas dan AI
- BRImo Hadirkan Fitur Voucher untuk Ratusan Merchant Terkenal
"Terima kasih kepada TNI, Polri, Kajari, dan seluruh personel gabungan. Sinergi ini penting untuk memastikan Wonogiri tetap aman," kata Setyo Sukarno.
Waspada Ancaman dari Luar Wilayah
Dalam arahannya, Dandim Letkol Inf Edi Ristriyono mengingatkan bahwa ancaman saat ini tidak hanya berupa unjuk rasa, tetapi juga perusakan fasilitas pemerintah yang sering kali melibatkan remaja di bawah umur. Ia juga menyoroti potensi pergerakan dari luar daerah.
"Rata-rata yang menggerakkan bukan orang Wonogiri. Karena itu kita harus waspada, namun tetap humanis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama," tegas Dandim Edi Ristriyono.
- Gebyar Kemerdekaan dan Baksos Kobaret PSHT, Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan
- 330 Pelaku Anarkis Diamankan, Polda Jateng Pastikan Situasi Tetap Kondusif dan Penanganan Transparan
Senada dengan itu, Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo menegaskan pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas jika ada aksi yang membahayakan jiwa atau merusak fasilitas umum. "Kita ingin Wonogiri tetap kondusif. Jika ada yang mengancam keselamatan masyarakat atau merusak, akan kami tindak sesuai hukum," tegasnya.
Apel gabungan ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga Wonogiri agar tetap kondusif, terutama menghadapi potensi kerawanan dari wilayah perbatasan.