Rumah Difabel Meong dan Diwa Foundation Mengecam Penembakan Kucing Semarang

Kamis, 18 Juli 2024 17:46 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20240718-WA0021.jpg
Diah Warih Anjari dari Diwa Foundation dan Hening dari Rudi Meong (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Buntut penembakan kucing di Semarang, mengundang banyak kegeraman para penolong kucing. Salah satunya Ning Hening Yulia, Founder Rumah Difabel (Rudi) Meong yang juga CLOW Perwakilan Solo. 

"Kami mengecam aksi kekerasan pada hewan utamanya kucing. menembak kucing itu berlebihan. Apapun, apapun, apapun alasannya, tidak dibenarkan menembak,” tegas Hening, Kamis 18 Kamis 2024.

Sebagai penolong kucing, Hening dan komunitasnya mengecam keras dan prihatin mendalam, masih ada masyarakat yang memasukkan penembakan jadi alternatif menghalau kucing. 

“Temui orangnya kalau berpemilik. Jangan sakiti peliharaannya. Ini keterlaluan. Pistolnya juga pistol pendek,” tambahnya. 

Hening berharap, pelakunya akan sampe pengadilan dan dijerat hukuman maksimal sesuai KUHP 302. 

Hening menambahkan, bahwa kucing sebagai hewan teritorial, artinya selalu ada dimanapun di bumi ini. Tidak bisa diusir, karena meraka hidup berdampingan dengan manusia. Kucing juga tidak berakal jadi tidak bisa dituntut seperti manusia.

“Kami tidak menutup mata bahwa kucing juga ada yang nakal, tapi kita ini yang punya akal untuk menyikapinya. Berbagilah sepotong makanan, lha wong memang mereka ada dimana mana, gimana,” terangnya. 

Disinggung soal solusi kasus kasus serupa biar tidak terulang, Hening menjawab bahwa kearifan pemelihara kucing juga perlu dihadirkan. Harus bisa mengawasi kucingnya, biar tidak merugikan orang lain dan lingkungan. 

“Tapi kalau kucing takbertuan, kita perlu berdamai bahwa mereka memang ada di sekitar kita,” imbuhnya. 

Hening juga mengakui over populasi kucing, selalu berbanding lurus dengan kekerasan yang tinggi terhadap kucing. Solusinya ya steril. Mengambil alat reproduksi mereka sehingga mampu menahan laju kelahiran kucing. Karena kalau banyak kelahiran, berakibat banyaknya kucing kecil dibuang, terlantar, kurang gizi, dan mati perlahan.

Diah Warih Anjari, founder Diwa Foundation juga mengungkapkan kegeraman serupa. Menurutnya sebagai manusia, sudah semestinya juga peduli dengan lingkungan dan isinya. 

“Kucing juga makhluk yang harus disayangi. Apapun kejadiannya, menembak itu, bukan cara untuk menyelesaikan masalah,” tegasnya. 

Diah menambahkan, dirinya siap support untuk mendorong kasus penembakan Semarang segera tuntas sampe pengadilan dan menjadi pelajaran bersama untuk lebih sayang pada makhluk. 

Seperti diberitakan sejumlah media massa, seorang warga Semarang menembak kucing di sekitar rumahnya dan terekam CCTV. Warga berinisiatif melaporkan dan pelaku sudah diborgol langsung oleh petugas Polsek Semarang Barat.