Unisri Surakarta
Senin, 10 November 2025 13:53 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SOLO (Soloaja.co) – Sebanyak 100 anggota Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang 50 Kodim 0735/Surakarta, bersama Kowad, dan staf perempuan Kodim, mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan sebagai pendamping prajurit.
Acara yang diselenggarakan di The Sunan Hotel Solo pada Senin (10/11/2025) ini fokus pada penguatan peran istri prajurit di tengah tantangan zaman, mulai dari etika, ancaman radikalisme, hingga penampilan diri.
Peningkatan Kapasitas Diri dan Beauty Class dari Pixy
Sesi peningkatan kapasitas diri ini menjadi lebih atraktif dengan adanya Beauty Class yang didukung oleh Pixy PT Mandom Indonesia. Sesi ini memberikan pelatihan praktis kepada para ibu Persit mengenai cara merias diri yang tepat untuk membentuk citra diri dan meningkatkan rasa percaya diri.
Ketua Persit KCK Cabang 50 Kodim 0735/Surakarta, Ny. Diah Fictor J. Situmorang, menyampaikan antusiasmenya terhadap materi ini.
"Setelah pelatihan ini makin tambah glowing kami, tambah cantik. Kami berharap ibu-ibu dapat memanfaatkan ilmu dari beauty class ini dalam kehidupan sehari-hari," kata Ny. Diah Fictor.
Beauty class bersama Pixy dari PT Mandom Indonesia menyajikan riasan fawless ringan sederhana namun menonjolkan kecantikan alami ibu ibu Persit Kodim Surakarta.
Sorotan Utama: Ancaman Radikalisme Digital pada Anak
Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta, Letkol Inf Fictor J. Situmorang, dalam sambutannya menekankan pentingnya memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas diri.
"Manfaatkan kegiatan ini dengan baik untuk menambah pengetahuan dan peningkatan kapasitas diri sebagai pendamping prajurit, mulai dengan etika komunikasi dan cara merias diri untuk membentuk kepribadian," ujar Dandim Fictor, menegaskan kewajiban Persit menjaga kehormatan suami dan keluarga.
Selain keterampilan praktis, Dandim Fictor juga menyoroti bahaya radikalisme yang kini mulai menyasar anak-anak, mengutip kasus bom yang melibatkan pelajar di Jakarta.
"Anak-anak bisa menjadi sasaran radikalisme. Perkembangan digital AI bisa menjadi pengaruh positif dan negatif, buruknya ditumpangi paham radikalisme melalui games perang, strategi kriminalitas," tegasnya.
Dandim berpesan agar para ibu Persit bisa menjadi benteng utama. Ketahanan nasional berawal dari ketahanan keluarga. Ia mengimbau agar ibu-ibu menjaga anak dari paham radikalisme yang menyebar melalui game online dan media sosial.
Etika Komunikasi dan Public Speaking
Sesi penting lainnya adalah pelatihan Etika Komunikasi dan Public Speaking yang disampaikan oleh Retno Wulandari, GM The Sunan Hotel Solo dan Praktisi Komunikasi.
"Etika komunikasi di sini kita mencoba menjelaskan mengenai cara berkomunikasi yang baik yang merupakan kunci penting dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif," jelas Retno.
Ia juga menekankan pentingnya etika berkomunikasi di media sosial, mengingatkan semua anggota untuk selalu menerapkan prinsip: "Think before posting".
Ny. Diah Fictor berharap materi public speaking ini dapat diaplikasikan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik, baik dalam lingkup organisasi Persit, lingkungan sekolah, maupun tempat kerja.
Ny. Diah Fictor menambahkan bahwa peran ibu di rumah sangat krusial dalam pemantauan digital. "Memantau mungkin dengan melihat HP anak-anak, mengecek rajin HP-nya, apa saja yang digunakan," pesannya.
Kegiatan yang dihadiri 100 anggota Persit ini tidak hanya diisi dengan beauty class dan materi komunikasi, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pertemuan gabungan rutin dan diselingi dengan pemeriksaan kesehatan gratis.
Bagikan
Unisri Surakarta
18 hari yang lalu