Selasa, 21 Desember 2021 15:11 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Garba Wira Bhuana Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam UNS mengadakan Pelatihan Anggota Masa Bimbingan Pra-Diksar Lapangan XXXIV, Sabtu-Minggu (18-19/12/2021). Kegiatan itu dilaksanakan di Kampus UNS dan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Mojogedang, Karanganyar.
Komandan Lapangan, Umi Hana menuturkan kegiatan itu menjadi sarana pemantapan materi dan monitoring calon anggota menjelang diksar dilaksanakan. Pelatihan dilakukan selama dua hari dengan peserta sebanyak 20 orang. Selain itu, pelatihan juga dihadiri ketua umum dan anggota luar biasa Garba Wira Bhuana.
“Selama dua hari para calon anggota diberi materi seperti manajemen perjalanan, pertolongan pertama gawat darurat, praktik survival, dan navigasi darat. Khusus materi manajemen perjalanan dilakukan di Grha Ormawa UNS.” Kata Umi Hana, dilansir dari eduwara.com jejaring media Soloaja.co, Selasa 21 Desember 2021.
Kegiatan pelatihan itu mengusung tema Full Campcher. Semua yang terlibat bisa berkemah bersama tanpa ada sekat sehingga lebih menambah keakraban.
Pelatihan berlangsung sesuai dengan tema yang diusung, namun juga terdapat masukan sebagai evaluasi panitia. Seperti yang dituturkan oleh Umi Hana setelah kegiatan selesai.
"Acara menurut saya sesuai harapan dengan tema yang diusung. Semua yang terlibat terutama peserta merasa senang. Namun kami memperoleh banyak masukan mengenai kegiatan ini dari anggota luar biasa. Hal itu menjadi bahan evaluasi bagi kami. Jadi pada akhirnya kegiatan Full Campcher hanya dilakukan satu kali sebelum diksar lapangan nantinya," tutur Umi.
Sementara itu, salah seorang calon anggota, Rangga Zulfikar mengatakan pendidikan dasar kepencintaalaman itu dilakukan secara bertahap. Mulai teori, kemudian sesi tanya jawab, setelah itu praktik lapangan. Dia menjelaskan kegiatan tersebut sangat penting sebagai pengetahuan dasar calon anggota Garba.
"Iya sangat penting, karena sebagai pengetahuan dasar bagi kami. Kami diberi materi seperti pertolongan pertama gawat darurat, membuat perapian, dan navigasi darat," kata dia.
Menurut Rangga, materi yang paling susah adalah navigasi darat. Peserta harus berjalan lurus menerabas medan yang ada sesuai koordinat yang sudah ditentukan. Bagi dia kegiatan ini menjadi pengalaman pertama karena sebelumnya tidak mengikuti ekskul pencinta alam. Dia berharap bisa mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik hingga menjadi anggota Mapala Garba Wira Bhuana.
Bagikan