Kirab Budaya Ambal Warso Ke-345 Kartasura, Bupati Etik Dorong Jadi Agenda Wisata Tahunan

Minggu, 12 Oktober 2025 12:19 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000910321.jpg
Bupati dan Wabup Sukoharjo bersama Gunungan Tahu dalam Kirab Budaya Ambal Warso ke 345 Kartasura (Soloaja.co)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, merayakan Hari Jadi (Ambal Warso) ke-345 tahun dengan menggelar puncak Kirab Budaya yang sangat meriah pada Minggu (12/10/2025). Perayaan akbar yang telah berlangsung sejak awal Oktober ini menjadi ajang penting untuk merefleksikan sejarah dan melestarikan kearifan lokal.

Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, didampingi Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo serta Forkopimda Kartasura. Pembukaan ditandai dengan pementasan Tari Sedah Mirah, tarian prajurit putri Keraton Surakarta yang telah menjadi ikon budaya dan simbol semangat tangguh bagi warga Kartasura.

Perkuat Identitas dan Potensi Daerah

Bupati Etik Suryani menegaskan bahwa perayaan Hari Jadi Kartasura bukan sekadar seremoni, melainkan momen penting untuk merefleksikan perjalanan sejarah dan budaya kota.

"Selama 345 tahun, Kartasura telah berkembang, namun nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang kita miliki tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas kita," ujar Bupati.

Ia menambahkan, Kirab Budaya yang melibatkan masyarakat secara masif ini adalah wujud nyata komitmen daerah untuk melestarikan dan mempromosikan tradisi. Bupati berharap kegiatan ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan menjadi agenda rutin tahunan serta dikembangkan sebagai potensi wisata daerah yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kartasura.

37 Kelompok Ikut Kirab Akbar

Sebagai puncak kemeriahan, Bupati Etik Suryani memimpin langsung pembukaan kirab yang paling dinantikan warga. Event akbar tahunan ini diikuti oleh 37 kelompok peserta, di mana setiap kelompok terdiri dari 40 hingga ratusan orang. Partisipasi masif ini menunjukkan semangat kebersamaan dan persatuan yang kuat di kalangan masyarakat.

Momen paling menyedot perhatian adalah saat dua Gunungan Tahu diperebutkan warga. Gunungan Tahu ini telah menjadi simbol kemakmuran lokal sekaligus daya tarik unik dalam perayaan Ambal Warso Kartasura.

Bupati menutup rangkaian acara dengan ajakan, "Mari kita manfaatkan momentum ini untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya kita, serta berkomitmen untuk membangun Kartasura yang lebih maju dan berdaya saing."