Univet Bantara
Rabu, 26 Januari 2022 18:50 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Mahasiswa didorong menjadi agen perubahan dalam percepatan pembangunan desa dengan mengimplementasikan ilmu dan keterampilan bekerjasama dengan pemerintah daerah. Mereka bisa mengidentifikasi masalah dan merancang perencanaan program.
Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VI Jawa Tengah, Bhimo Widyo Andoko, Saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa peserta KKN Tematik Universitas Veteran Bangun Nusantara (UVBN) Sukoharjo, di aula rektorat setempat, Rabu 26 Januari 2022.
"Program KKN Tematik membangun desa bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk menimba ilmu sekaligus berkontribusi nyata terhadap masyarakat. Mereka bisa melakukan identifikasi potensi dan beragam masalah di wilayah perdesaan
Bhimo mencontohkan desa di wilayah perbukitan tandus cenderung kekurangan air bersih dan minim produksi pertanian." Kata Ketua LLDIKTI wilayah VI Jawa Tengah, Bhimo Widyo Andoko.
Keberlanjutan program kegiatan di setiap desa bisa dilaksanakan oleh pemerintah desa atau instansi terkait. Hal ini didukung sinergitas antara perguruan tinggi, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah untuk membangun desa.
Penyelenggaraan KKN Tematik guna mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang digeber Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak awal 2020. Program KKN Tematik didilaksanakan selama 1,5 bulan mulai awal Februari-pertengahan Maret.
“Saya berharap masyarakat soft skill kemitraan baik dengan pemerintah daerah, pemerintah desa maupun organisasi kemasyarakatan untuk membangun desa,” kata Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Farida Nugrahani, Rabu.
Farida menyebut tujuan program KKN Tematik untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar berkontribusi dalam pembangunan desa pada masa pandemi Covid-19. Ada beragam kegiatan yang bisa dilaksanakan para mahasiswa di bidang pertanian, kesehatan, maupun ekonomi.
“Saya menekankan pada peningkatan literasi digital dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Para mahasiswa harus adapatif dan inovatif di era digitalisasi,” pungkas Rektor.
Bagikan