Hari Batik Nasional, Gubenur Ganjar Kagumi 1000 Motif Batik di Kampung Kauman

Sabtu, 01 Oktober 2022 21:37 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20221001-WA0065-768x552.jpg
Gubernur Jateng Ganjar berkunjung ke Kampung Batik Kauman Solo dalam memperingati Hari Batik Nasional (Pemprov Jateng)

SOLO (Soloaja.co) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong Kampung Wisata Batik Kauman Solo, terus berkembang dan berinovasi. Apalagi, kampung Kauman memiliki banyak potensi dan inspirasi kerajinan batik.

“Berada di Kampung Wisata Batik Kauman, sasaysaya seakan melihat kembali kejayaan kerajinan dan industri batik di Solo. Ingatan itu kembali muncul, saat melihat pameran 1.000 motif batik kuno dan kekinian, dalam rangka Hari Batik Nasional 2022,” Kata Gubernur Ganjar, di Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Sabtu 1 Oktober 2022.

“Di Solo ada yang menarik, karena di Kampung Batik Kauman ini ada kurang lebih ada 1.000-an desain batik, baik yang kuno banget maupun yang modern. Ini mengingat kejayaan batik pada masa silam yang hari ini masih bisa kita lihat,” kata Ganjar, saat berkunjung dalam rangka hari Batik Nasional.

Ganjar menuturkan, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan arahan untuk mencintai dan membeli produksi dalam negeri. Arahan itu sangat tepat dengan kondisi saat ini. Apalagi kondisi penjual batik sedang berjuang meningkatkan penjualan setelah dihantam pandemi.

Di Kampung Wisata Batik Kauman itu orang tidak hanya membeli batik tetapi bisa belajar membatik sehingga mendapatkan pengalaman. Menurut Ganjar, pengunjung juga dapat mempunyai banyak pilihan. Sebab, seluruh motif batik khas Solo ditampilkan dalam pameran di Kampung Wisata Batik Kauman Solo. Selain membeli, pengunjung juga bisa mendapatkan pengetahuan yang dalam tentang filosofi tiap motifnya.

“Tadi ada yang ratusan tahun batiknya, terus kemudian orang yang ingin klasik-klasik itu, mereka yang suka batik, saya suka batik kebetulan, itu bisa direproduksi. Bahkan banyak yang bisa pesan kalau mau batik yang seperti itu kita buatkan lagi. Karena mungkin orang sudah tidak bisa mendapatkan lagi batik-batik seperti itu,” jelasnya.

Selain motif batik pada kain, di lokasi itu Ganjar juga menemukan motif batik pada makanan, yaitu kue. Ia bahkan sempat bertemu dengan seorang anak kecil bernama Hasna Shaqueena Makhfin (6) yang sedang menggambar motif batik pada kue.

Kampung Wisata Batik Kauman sendiri saat ini mulai dikembangkan dengan memberikan banyak sentuhan berbeda. Misalnya, ada beberapa kafe lengkap dengan ruang pameran batik. Jadi pengunjung yang datang tidak hanya beli batik, tetapi juga bisa nongkrong sambil menikmati kopi dengan teman atau keluarga.

Ganjar sendiri mempunyai bayangan jika bangunan-bangunan di lokasi Kampung Wisata Batik Kauman dicat dengan motif-motif batik. Desain dengan nuansa batik dengan heritage-nya itu menurut Ganjar akan menambah daya tarik untuk tujuan wisata banyak orang.

“Kalau sebenarnya mau jadi destinasi ya benar, inovasinya harus macam-macam. Makanan disajikan, ada kopinya, orang belanja batik bisa nongkrong dulu sambil ke cafe. Jadi tempat rendevu (bertemu) yang menarik, menurut saya ini tinggal ditata, dan orang akan berbondong-bondong nanti datang ke sini. Bagus sekali ini,” tandas Ganjar.