Curhat Haidar Bagir Ceritakan Semangat Mas Nadiem dan Kemendikbudristek Cerdaskan Bangsa

Senin, 30 Agustus 2021 10:42 WIB

Penulis:Redaksi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 16 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

undefined

JAKARTA - Direktur Utama Kelompok Mizan Haidar Bagir mengapresiasi keramahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Seperti diketahui, ia menulis surat terbuka, menceritakan kisahnya tentang sikap Menteri yang kerap dipanggil Mas Nadiem tersebut. Selain itu, ia juga berbagi tentang keramahan dari jajaran pimpinan Kemendikbudristek.

“Bahkan, satu saran saya agar Kemendikbudristek juga menggerakkan proses belajar mengajar berbasis komunitas RT-RW di masa pandemi ini disambutnya dengan baik. Belakangan saya tahu bahwa saran saya itu dibawa ke dalam salah satu rapat di Kemendikbudristek,” tulisnya dalam surat tersebut.

Baginya, sosok Mas Nadiem yang defensif tak terbukti. Sepanjang diskusi tersebut, banyak hal yang dibicarakan namun tak sama sekali adanya perdebatan apalagi bersitegang padahal saran yang disampaikannya sepenuhnya straightforward dan apa adanya. Haidar secara tegas sangat mendukung program – program Merdeka Belajar.

Ia pun menuturkan, sarannya adalah memastikan program-program itu mendapatkan penerimaan dan a sense of owneship yang baik di masyarakat. Bukan malah mendapatkan resistensi atau bahkan pembangkangan, seperti tampak tanda-tandanya di masyarakat selama ini.

“Saya nyaris setuju sepenuhnya dengan program-program tersebut. Bahkan, di surat saya itu, saya katakan bahwa program- program itu brilliant,” tegasnya

Mengenai ancaman learning loss yang sebelumnya disampaikan, Haidar menjelaskan bahwa Mas Menteri sangat memiliki keprihatinan besar terkait persoalan ini hingga tegas agar sekolah bisa secepatnya dibuka kembali dengan protocol kesehatan yang ketat. Nadiem juga menyampaikan, sebetulnya tak kurang dari 30% sekolah di Indonesia sudah uji coba Pertemuan Tatap Muka (PTM).

Tak hanya berhenti disitu, menurut Haidar, Mas Nadiem juga menyampaikan beberapa hal yang menarik lainnya, bukan saja soal bagaimana program-program  yang terkait 10 episode Merdeka Belajar. Program lain meliputi  sekolah dan guru penggerak, pelonggaran tata alokasi dana BOS, bahkan pembelian laptop untuk mahasiswa yang dirancang untuk mentransformasi dan menghasilkan perubahan mendasar terhadap sistem pendidikan.

Kemendikbudristek di bawah pimpinan Nadiem telah menciptakan tak sedikit musuh karena telah mengupayakan pembersihan Kemendikbudristek dari KKN dan mafia atau makelar proyek. 

“Mas Menteri tak urung berpesan agar saya bersedia untuk tetap berkomunikasi dan memberikan saran-saran bagi tim Kemendikbudristek di masa yang akan datang. Secara spesifik, beliau juga ingin saya bicara dengan guru-guru penggerak di berbagai wilayah negeri, bahkan dengan beberapa pimpinan Pemda di level Bupati yang beliau pandang progresif. Saya tentu menyanggupi,” jelasnya

Bagi dia, pertemuan dengan guru penggerak menguatkan harapannya akan masa depan pendidikan Indonesia yang cerah. Seperti ratusan guru yang pernah ditemui masih aktif melakukan training, pada setiap guru ini tersimpan passion yang besar untuk terus belajar demi meningkatkan kemampuan.

“Saya bahkan seperti merasakan adanya cinta yang berkobar di dada mereka. Cinta pada negeri, cinta pada pekerjaan sebagai pendidik, dan cinta pada anak-anak Indonesia” kisahnya

Selama dua jam diskusi  dengan  Mas Nadiem, ujarnya, banyak anak muda di Kemendikbudristek yang cerdas dan berwawasan luas membangkitkan rasa bangganya sebagai. Ia berharap komunikasi dengan Mas Nadiem dan pimpinan Kemendikbudristek, terlebih dengan para guru penggerak, dapat memberikan manfaat luas.

“Terima kasih, Mas Nadiem, terima kasih para pimpinan Kemendikbudristek, dan terima kasih para guru,” ujar Haidar.