Cegah Isu Jadi Konflik, Polres dan Forkopimda Wonogiri Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Daerah

Kamis, 21 Agustus 2025 10:12 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000721965.jpg
Rakor Forkopimda dan Kominda Kabupaten Wonogiri (Soloaja)

WONOGIRI (Soloaja.co) - Polres Wonogiri bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Wonogiri bergerak cepat merumuskan langkah antisipasi potensi isu keamanan. 

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, di ruang kerjanya, Kamis (21/8/2025), seluruh pihak berkomitmen untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif.

Rakor ini dihadiri oleh jajaran penting seperti Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, Dandim 0728/Wng Letkol Inf Edi Ristriyono, dan Ketua Pengadilan Negeri Wonogiri Andri Sufari. Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk melindungi dan melayani masyarakat.

Kelola Isu Sensitif, Utamakan Komunikasi Publik

Kapolres AKBP Wahyu Sulistyo menyampaikan, meski kondisi Wonogiri relatif kondusif, kewaspadaan tetap menjadi prioritas. Ia menekankan pentingnya komunikasi publik yang efektif untuk mencegah isu berkembang menjadi konflik sosial.

“Alhamdulillah, isu-isu sensitif seperti masalah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dapat kita kelola dengan baik di Wonogiri berkat komunikasi yang solid antara Pemda dan masyarakat,” ujar Kapolres.

Dalam Rakor, beberapa isu lokal yang berpotensi memicu gesekan juga dibahas, termasuk pro-kontra rencana pendirian peternakan babi, penolakan dan dukungan terhadap pembangunan pabrik semen di Pracimantoro, serta isu terkait kasus korupsi di Paranggupito.

Menanggapi hal tersebut, AKBP Wahyu menegaskan bahwa Polres siap mengamankan setiap investasi yang masuk. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemda untuk menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman, sehingga Wonogiri dapat menyerap tenaga kerja dan perekonomian terus tumbuh,” tambahnya.

Komitmen Bersama untuk Kepastian Hukum dan Pembangunan

Dandim 0728/Wng, Letkol Inf Edi Ristriyono, juga memberikan masukan penting terkait perlunya standarisasi biaya layanan notaris. Usulan ini bertujuan untuk menghindari praktik tawar-menawar yang dapat memicu ketidakpercayaan masyarakat. Bupati Setyo Sukarno berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan ini demi memberikan kepastian hukum.

Menutup pertemuan, Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, FX Pranata, merangkum beberapa poin penting yang akan segera ditindaklanjuti:
* Penyelesaian sosialisasi perubahan Perda PBB.
* Pelaksanaan rakor khusus tentang peluang investasi.
* Sosialisasi kebijakan mengenai tarif layanan notaris kepada masyarakat.

Kegiatan ini menunjukkan soliditas dan sinergi antara Polres Wonogiri dengan seluruh unsur Forkopimda dalam menjaga stabilitas Kamtibmas. Situasi yang kondusif adalah modal utama bagi pembangunan, dan semua pihak berkomitmen penuh untuk terus menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Wonogiri.