BPJS Ketenagakerjaan - REI Soloraya Siapkan Pinjaman Uang Muka KPR Bagi Pekerja

Jumat, 08 April 2022 15:45 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

Screenshot_20220409_155709.jpg
BPJS Ketenagakerjaan dengan REI komisariat Soloraya kerjasama penyediaan uang muka dan KPR untuk pekerja

SOLO (Soloaja.co) - Angin segar bagi para pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan di Solo dan sekitarnya, mereka bisa mendapat akses kredit kepemilikan rumah (KPR) nonsubsidi. Dengan pinjaman uang muka mencapai Rp 150 juta dan pembiayaan renovasi sampai Rp 200 juta.

Program manfaat layanan tambahan (MLT) ini memungkinan peserta BPJS Ketenagakerjaan di sektor nonformal yang selama ini tidak tersentuh bank bisa mengajukan KPR atas rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan peserta yang sudah memiliki KPR umum sebelumnya juga dapat memanfaatkan program ini melalui skema take over.

“Kami akan memberikan rekomendasi kepada pihak perbankan bahwa pemohon KPR adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang sudah menjadi peserta selama minimal 1 tahun. Dengan program yang diikuti minimal Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan akan lebih baik kalau mereka juga ikut program pensiun,” ungkap Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta, Hasan Fahmi, saat penandatanganan kerjasama dengan Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya, Jumat 8 April 2022.

Nilai rumah yang bisa diajukan KPR dengan rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan maksimal senilai Rp 500 juta. Fahmi menyebut peserta tetap wajib memenuhi ketentuan dan persyaratan oleh pihak perbankan. Dalam hal ini Bank BTN yang menjadi rekanan program MLT. 

“Melihat jumlah peserta yang ada, sekitar 434 ribu pekerja, ini potensi yang besar untuk menggerakkan kembali sektor properti di Solo dan sekitarnya. Tapi memang harus disesuaikan dengan kemampuan peserta, tergantung penghasilannya,” ujarnya.

Fahmi menambahkan sampai saat ini ada sebanyak 1,6 juta tenaga kerja yang belum ter-cover BPJS Ketenagakerjaan di eks-Karesidenan Surakarta, kecuali Klaten dan Boyolali. Seluruhnya terbagi menjadi tenaga kerja sektor formal dan nonformal. Mayoritas yang belum menjadi peserta adalah pekerja di sektor nonformal. Seperti pekerja mandiri, pekerja seni, pengacara, wiraswasta, termasuk developer mandiri.

“Maka kami juga menggandeng REI Komisariat Solo Raya untuk bisa mengedukasi anggotanya agar mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Lengkap dengan para pekerjanya yang berada di sektor tenaga konstruksi, para tukang yang membangun rumah,” imbuh Fahmi.

Ketua REI Komisariat Solo Raya, SS. Maharani mengatakan peminat rumah nonsubsidi senilai Rp 250-500 juta di Solo dan sekitarnya cukup tinggi. Namun calon pembeli biasanya terkendala bunga yang tinggi. Sehingga urung mengajukan KPR. Dengan program ini, Maharani mengklaim banyak calon pembeli yang tertarik. Sehingga berdampak positif pada perekonomian yang kembali menggeliat. Terutama di sektor properti.

Disampaikan pula bahwa anggota REI soloraya juga akan mendapatkan kredit kontruksi dengan bunga yg ringan selama maksimal 5 tahun bunga sekitar kisaran 7,8 persen dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Saat ini tercatat ada 52 anggota aktif kami. Namun secara keseluruhan ada 96 anggota. Rencananya, setelah lebaran, kami akan lakukan sosialisasi terkait kerjasama ini. Khususnya mengajak para anggota mendaftarkan tenaga kerjanya agar ter-cover BPJS Ketenagakerjaan,” tandas Maharani.