SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo
Selasa, 14 Oktober 2025 21:01 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
KUDUS (Soloaja.co) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah terbukti memberikan dampak luar biasa bagi siswa. Tidak hanya pemenuhan gizi, tapi juga membentuk masa depan siswa dengan belajar menabung untuk masa depan.
Seperti yang disampaikan Qairin Alisha Alma, siswi kelas 9, SMPN 1 Jati Kudus, Ia mengaku kini bisa menabung uang jajan yang sebelumnya habis untuk membeli makan siang.
“Sekarang bisa nabung Rp5.000 tiap hari. Dulu uang itu buat beli nasi di kantin. Karena sudah dapat makan dari sekolah, jadi disimpan buat tabungan,” kata Alisha, Selasa (13/10/2025).
Program MBG ini telah dinikmati Alisha sejak kelas 8, dengan menu yang berganti-ganti, mulai dari nasi lauk ayam, burger, hingga mi ayam, bahkan ditambah snack setiap Sabtu. Ia mengaku program ini membuatnya lebih semangat bersekolah.
Manfaat program juga dirasakan oleh orang tua Alisha. “Ibu senang karena enggak perlu masak banyak. Uang saku bisa dikurangi, sebagian ditabung,” tiru Alisha. Ia berharap program MBG terus berlanjut dengan menu yang semakin variatif dan enak.
Hemat Uang Jajan, Keluarga Terbantu
Antusiasme serupa ditunjukkan Iqbal Maulana Zakaria, siswa kelas 9. Ia mengaku sangat menikmati menu MBG yang terasa enak dan gurih. “Rasanya enak. Habis makan siang, sampai rumah kadang enggak makan lagi, langsung tidur,” ujarnya sambil tertawa.
Iqbal juga merasakan keuntungan finansial. Uang yang biasanya digunakan untuk membeli makanan di kantin kini bisa ia tabung.
Bagi keluarga Iqbal, yang ayahnya bekerja serabutan dan ibunya berjualan, program ini terasa sangat membantu.
“Dengan adanya makan gratis ini, pengeluaran keluarga jadi berkurang. Ibu juga senang karena saya sudah makan di sekolah,” tutur Iqbal. Ia berharap program MBG dapat semakin merata di seluruh pelosok Indonesia dan menunya terus ditingkatkan.
Kepala Sekolah Berharap Program Berkelanjutan
Kepala SMPN 1 Jati Kudus, Sumaryatun, menyatakan rasa syukur atas kehadiran MBG yang dinikmati oleh sekitar 811 siswa di sekolahnya.
“MBG ini diharapkan bisa tetap berlangsung. Kami berharap jangka panjangnya, dapat membantu siswa dalam mencukupi gizinya. Dari karbohidrat, protein, vitamin, bahkan susunya juga,” ujar Sumaryatun.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, sebelumnya telah menginstruksikan agar semua pihak, dari orang tua, guru, hingga penyedia makanan, menjaga komunikasi terbuka demi suksesnya program. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, untuk memastikan pengawasan ketat terhadap MBG.
“Teruslah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait kebersihan lingkungan, penjamah makanan, dan sarana pendukung lainnya. Jika ada keluhan atau aduan, SPPG harus mau mendengar dan menindaklanjuti,” tegas Yunita.
Diketahui, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), bergerak cepat menyukseskan program unggulan Presiden Prabowo ini, antara lain dengan mendorong semua penyedia (SPPG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan membentuk posko penanganan KLB MBG dengan hotline pengaduan.
Bagikan