Wagub Taj Yasin
Sabtu, 06 September 2025 14:01 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SEMARANG (Soloaja.co) - Setelah sempat terhenti pasca-pandemi, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali menyandang status internasional, membuka kembali konektivitas langsung dengan dunia. Keputusan ini tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 37 Tahun 2025, Bandara A Yani kini bisa melayani rute internasional kembali, diawali dengan penerbangan perdana (Inaugural Flight) dari maskapai AirAsia rute Semarang-Kuala Lumpur. Diharapkan, pembukaan rute ini akan menjadi pendorong signifikan bagi perekonomian Jawa Tengah, baik dari sektor bisnis maupun pariwisata.
Pada penerbangan perdana, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mengungkapkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. "Alhamdulillah, kursi penerbangan ke Malaysia terjual penuh hingga lima hari ke depan. Insyaallah ini akan berlanjut," ujarnya.
Untuk memaksimalkan potensi ini, Pemprov Jawa Tengah menggandeng pelaku usaha dan wisata untuk mempromosikan destinasi unggulan dan kawasan industri. Taj Yasin menekankan, penerbangan ini tidak hanya ditujukan untuk mendatangkan wisatawan, tetapi juga menarik para pengusaha untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
"Kita menawarkan bukan hanya wisata, tetapi juga beberapa kawasan industri. Jadi tidak hanya pelancong saja, tetapi juga pengusahanya datang ke Jawa Tengah untuk investasi," ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama AirAsia Indonesia, Achmad Sadikin, menyatakan bahwa rute Semarang-Kuala Lumpur akan dilayani setiap hari menggunakan armada Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang. Ia menambahkan, jika animo masyarakat terus meningkat, maskapainya siap mempertimbangkan penambahan frekuensi penerbangan di masa mendatang.
"Biasanya setelah pengumuman, kami melakukan kajian selama tiga bulan, baik dari sisi keselamatan maupun komersial," jelas Achmad Sadikin. "Insyaallah kami sudah melihat frekuensi di Jawa Tengah cukup besar, sehingga apabila nanti dibutuhkan kami akan menambah frekuensinya."
Dukungan juga datang dari sektor keuangan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung upaya Pemprov Jateng melalui promosi pariwisata dan aplikasi pembayaran nontunai QRIS Cross Border.
"Bank Indonesia tentunya mendukung peningkatan pariwisata maupun kunjungan investasi," kata Rahmat. Saat ini, QRIS Cross Border telah menjangkau Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dengan nilai transaksi terbesar di Malaysia yang mencapai Rp1,15 triliun, BI berharap dapat menjajaki kerja sama serupa dengan Jepang dan Tiongkok di masa depan.
Bagikan