Atasi Banjir Semarang, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Koordinasi dengan BNPB dan BMKG

Senin, 27 Oktober 2025 17:02 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000962555.jpg
Gubernur Lutfi dan Walikota Semarang cek banjir (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait, termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk mengupayakan rekayasa (modifikasi) cuaca di Kota Semarang dan sekitarnya. 

Langkah ini diambil guna mengatasi bencana banjir dan mencegah curah hujan tinggi yang telah mengguyur wilayah tersebut selama lima hari terakhir.

"Saya terus koordinasi dengan pusat (BMKG dan BNPB) untuk rekayasa cuaca," ujar Ahmad Luthfi saat meninjau dan menyerahkan bantuan di Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada Senin (27/10/2025).

Menurut Gubernur, upaya modifikasi cuaca ini dinilai sangat penting mengingat intensitas hujan sedang hingga tinggi yang tak berhenti mengguyur Semarang, Demak, dan sekitarnya. Pihaknya juga aktif memantau kondisi cuaca di Jawa Tengah melalui koordinasi rutin dengan BMKG.

Sinergi Penanganan Jangka Pendek dan Panjang

Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terus bersinergi dalam penanganan banjir, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Untuk jangka pendek, fokus utama adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat korban banjir terpenuhi dan fasilitas umum tetap berfungsi. "Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan kabupaten/kota standby 1x24 jam," tegasnya.

Sementara untuk jangka panjang, pemerintah sedang dalam proses pengerjaan proyek strategis berupa tanggul laut (giant sea wall) yang menghubungkan Semarang-Demak. Selain itu, pengerjaan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan juga dikebut.

"Ada dua kolam yang nanti bisa menampung, diharapkan awal 2026 selesai," ungkap Luthfi, menunjukkan komitmen mitigasi struktural.

Kondisi di Genuk: Banjir Hari Keenam

Di lokasi terpisah, Camat Genuk, Pranyoto, melaporkan bahwa banjir di wilayahnya telah memasuki hari keenam. Beberapa kelurahan terdampak parah, antara lain Kelurahan Gebangsari, Genuksari, Muktiharjo Lor, Terboyo Wetan, dan Trimulyo.

Titik genangan tertinggi sempat mencapai 80 cm, yakni di depan RSI Sultan Agung. Pranyoto menyebut, saat ini pihaknya mengoperasikan 27 titik pompa yang tersebar di beberapa sungai, seperti Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, dan belakang terminal Terboyo.

Meski air sudah mulai surut, Pranyoto bersama instansi terkait tetap siaga dan menyiapkan langkah antisipasi mengingat prediksi BMKG akan adanya potensi hujan lagi dalam beberapa bulan ke depan. "Semoga saja sudah tidak ada (banjir) lagi. Karena prediksi BMKG masih akan ada hujan lagi. Insya Allah kita siap menghadapi musim hujan,” tutupnya.