3.868 Mahasiswa UNS Ikuti KKN Tematik Dilindungi Jaminan BPJS Ketenagakerjaan, Wagub Taj Yasin : Bawa Misi Literasi Pembangunan Desa

Selasa, 08 Juli 2025 12:59 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000570215.jpg
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin didampingi Suwilwan Rachmat, Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan, dan Rektor UNS Prof Hartono saat melepas mahasiswa KKN. (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Selasa (8/7/2025) secara resmi melepas 3.868 mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. 

Pelepasan yang berlangsung di Halaman Rektorat UNS ini dihadiri oleh Rektor UNS Prof. Hartono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Kepala Perpustakaan Nasional Aminuddin Aziz, Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan Suwilwan Rachmat, serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Wagub Tekankan Peran KKN dalam Pembangunan Daerah dan Perlindungan Mahasiswa

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan harapannya agar KKN Tematik ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa KKN Tematik, yang diikuti 44 kampus di Jawa Tengah termasuk UNS, harus mampu mengidentifikasi permasalahan dan potensi unik di setiap daerah.

"Kami titip kepada aktivitas UNS bagi masyarakat, bagi adik-adik yang melakukan KKN di Jawa Tengah, kami mohon nanti pada akhir KKN yang ada di Jawa Tengah, kami minta resumenya buat kami. Nantinya menjadi acuan dan role model untuk bagaimana kami menindaklanjuti apa yang sudah menjadi hasil KKN adik-adik mahasiswa ini," tegas Taj Yasin.

Taj Yasin juga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas dukungannya dalam perlindungan mahasiswa KKN. "Saya yakin di sini ada kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan kampus UNS dalam rangka KKN ini guna untuk melindungi mahasiswa-mahasiswi selama melakukan KKN di daerah yang ada di Jawa Tengah dan Nusantara ini," ujarnya. 

Ia berharap seluruh universitas yang melaksanakan KKN juga memberikan perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. "Tidak sedikit lokasi KKN yang rawan seperti di lereng gunung maupun pedalaman lain, mereka perlu mendapat perlindungan bersama BPJS Ketenagakerjaan," imbuh Taj Yasin.

Tak lupa, ia menyambut baik kehadiran Kepala Perpustakaan Nasional dan berharap Jawa Tengah dapat memiliki perpustakaan yang modern dan dicintai masyarakat, sebab "jendela dunia adalah ilmu dan ilmu itu terletak di buku."

BPJS Ketenagakerjaan Komitmen Lindungi dan Edukasi Mahasiswa KKN

Suwilwan Rachmat, Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan, menegaskan komitmen pihaknya dalam melindungi mahasiswa KKN UNS. "Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, BPJS Ketenagakerjaan selalu bekerja sama dengan UNS untuk melindungi peserta KKN mahasiswa KKN UNS dalam program jaminan sosial Ketenagakerjaan, terutama jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian," jelasnya.

Perlindungan ini, kata Suwilwan, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri, serta Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 63 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Magang Mahasiswa.

"KKN Juli-Agustus ini adalah kelanjutan dari program perlindungan mahasiswa KKN yang sebelumnya sudah kita laksanakan. Pada tahun 2024, sebanyak 3.467 mahasiswa, dan pada periode ini [Juli-Agustus 2025] 3.868 mahasiswa," rinci Suwilwan.

Ia berharap mahasiswa KKN dapat menjadi agen literasi jaminan sosial bagi masyarakat. "Banyak pekerja, banyak masyarakat di wilayah KKN yang semestinya dilindungi dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Semua pekerja, bukan hanya pekerja formal yang bekerja di perusahaan, termasuk juga para petani, para peternak, para nelayan, para pedagang, dan juga para buruh ataupun UMKM lainnya di wilayah masing-masing," tambahnya.

Teguh Wiyono, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, menambahkan bahwa program KKN Tematik ini adalah bentuk sinergi mahasiswa UNS sebagai Duta BPJS Ketenagakerjaan. 

“Kami berharap mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat menjadi perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan dalam mensosialisasikan program jaminan sosial kepada masyarakat. Dengan fokus di desa, pasar, dan UMKM, mahasiswa diharapkan mampu mengedukasi masyarakat yang belum memahami atau memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Teguh.

Untuk mendukung misi ini, BPJS Ketenagakerjaan juga telah memberikan pelatihan kepada mahasiswa terkait komunikasi efektif, filosofi jaminan sosial, dan pengenalan program jaminan sosial. 

“Kami ingin memastikan mahasiswa paham betul manfaat program ini agar dapat menyampaikan informasi dengan tepat kepada masyarakat,” tutup Teguh Wiyono.