Wujudkan Demokrasi Bermartabat, Bawaslu Sukoharjo Tekankan Peran Pemilih Berpancasila
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Memperingati Hari Lahir Pancasila, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menggelar diskusi kebangsaan bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” yang diselenggarakan di Pendopo Romo Hartono, Grogol, Jumat 13 Juni 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta, terdiri dari para kepala desa, pegiat pemilu, serta masyarakat Kecamatan Grogol. Menghadirkan nara sumber Budi Santosa Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo menggantikan Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo, Romo Hartono Budayawan dan Ketua Bawaslu Sukoharjo Rochmad Basuki.
Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu dalam membumikan nilai-nilai Pancasila, tidak hanya sebagai ideologi bangsa tetapi juga sebagai landasan moral dalam berdemokrasi, khususnya menjelang tahun politik.
- UMKM Baker’s Gram Sukses Go Global, Ini Kuncinya!
- Peken Jasindo 2025 Dukung UMKM, Difabel, dan Pelestarian Budaya Lokal
“Peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi momentum untuk mengingatkan bahwa Pancasila bukan sekadar teks atau simbol, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku masyarakat, termasuk dalam menentukan pilihan politik secara bijak dan beretika,” ujar Rochmad.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pendidikan politik dan pendidikan pemilih, agar masyarakat menjadi pemilih yang berintegritas, menjunjung tinggi nilai gotong royong, keadilan, dan kebhinekaan.
Bawaslu Sukoharjo berkomitmen untuk terus menggandeng berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah agar nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi semboyan, melainkan menjadi fondasi kuat dalam membangun demokrasi yang jujur, adil, dan beradab.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut di wilayah lain di Sukoharjo, sebagai bentuk komitmen kami dalam menjadikan Pancasila sebagai jiwa dari proses demokrasi di Indonesia,” pungkas Rohmad.
Acara ini terselenggara atas kolaborasi dengan Romo Hartono, tokoh masyarakat sekaligus budayawan yang membuka tempat diskusi di padepokannya. Kegiatan juga disiarkan secara langsung melalui Makmur TV dan kanal YouTube resmi lembaga untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
- BPJS Ketenagakerjaan dan Perbarindo Solo Raya Sosialisasikan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Nasabah BPR
- Monumen Pers Goes to School Sapa SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar
Romo Hartono, dalam kapasitasnya sebagai budayawan dan tokoh masyarakat, menekankan pentingnya menyampaikan nilai-nilai Pancasila melalui tindakan nyata dan karya budaya. Ia menyebut dirinya sebagai “ayah perantara Pancasila” yang menyampaikan pesan tidak sekadar dengan kata-kata, melainkan melalui perwujudan kerja nyata di tengah masyarakat.
“Saya ini pelaku, bukan hanya pengucap. Nilai Pancasila itu tidak cukup diajarkan di sekolah, tapi harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong, keadilan, kemanusiaan – itu semua bisa dimulai dari kampung. Saya sendiri memulai dari edukasi budaya, menjaga lingkungan, bahkan memberdayakan UMKM dan komunitas,” jelasnya.
Menurut Romo Hartono, edukasi Pancasila di tingkat akar rumput sangat dibutuhkan. Ia menilai bahwa sebagian masyarakat belum memahami sepenuhnya makna dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, melalui diskusi ini ia berharap ada kesinambungan dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan yang tidak berhenti pada seremonial saja, tetapi benar-benar hidup di tengah masyarakat.