Walikota Gibran Akan Pertahankan Sriwedari, Lanjutkan Site Plan Kawasan Budaya dan Publik 

Kusumawati - Minggu, 26 Desember 2021 09:04 WIB
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka

SOLO (Soloaja.co) - Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surakarta akan memperjuangkan dan mempertahankan kawasan Sriwedari. Bahkan siap melanjutkan site plan atau program penataan kawasan Sriwedari yang sempat tertunda.

"Pemerintah Kota Surakarta tetap berkomitmen untuk memelihara, merawat, dan mengelola kawasan Sriwedari sebagai kawasan cagar budaya dan ruang publik bagi masyarakat Kota Surakarta." Kata Walikota Gibran, saat menggelar konferensi pers mengenai Sriwedari, di Bale Tawangarum, Balaikota Surakarta, Jumat 24 Desember 2021.

Gibran juga berjanji akan melanjutkan program penataan kawasan Sriwedari sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang akan dikembalikan fungsinya, seperti fungsi awal dahulu sebagai ruang terbuka. Sehingga masyarakat khususnya warga surakarta dan masyarakat umum bisa menikmati dan memanfaatkan kawasan Sriwedari.

Dengan penguasaan kawasan Sriwedari tersebut, diharapkan masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkan kawasan Sriwedari.

"Pemerintah Kota Surakarta akan terus berupaya dan berjuang agar tanah sriwedari tetap menjadi ruang publik bagi masyarakat Kota Surakarta." Tegas Gibran.

Sementara itu, pernyataan Walikota Surakarta Gibran yang menegaskan akan mempertahankan Sriwedari disambut gembira pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya di kawasan Sriwedari, yang tergabung dalam Forum Komunitas Sriwedari (Foksri).

"Foksri mengapresiasi dan menyambut gembira pernyataan walikota kami, yang akan mengembalikan Sriwedari sebagai ruang publik. Foksri akan terus mendukung Pemkot dalam menjadikan Sriwedari sebagai kawasan publik, akan dukung revitalisasi Sriwedari." Tegas Pembina Foksri Dr BRM Kusumo Putra, pada Jatengpos.

Kusumo menilai langkah Pemkot sudah benar, apalagi BPN mengesahkan hak tanah Sriwedari. Ia berharap Sriwedari kedepan dibawah pengelolaan Pemkot bisa menjadi roh budaya kota Surakarta.

"Dikawasan Sriwedari ada 2500 pelaku usaha yang siap mendukung, kami juga siap menggalang dukungan dari seluruh elemen masyarakat kota Solo, kami pasti menginginkan Sriwedari menjadi wajah kota Solo sebagai kota budaya" tegas Kusumo.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS